Rabu 25 Jan 2023 08:54 WIB

Arab Saudi Kutuk Perobekan Alquran oleh Ekstremis Belanda

Perobekan Alquran merupakan langkah provokatif terhadap perasaan jutaan umat Islam.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Bendera Arab Saudi. Arab Saudi Kutuk Perobekan Alquran oleh Ekstremis Belanda
Foto: Reuters/VOA
Bendera Arab Saudi. Arab Saudi Kutuk Perobekan Alquran oleh Ekstremis Belanda

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kerajaan Arab Saudi mengutuk dan mengecam keras politikus Belanda yang merobek salinan Alquran di Den Haag. Menurutnya, aksi yang dilakukan politikus sayap kanan itu sebuah bentuk provokasi kepada jutaan umat Islam di seluruh dunia.

 

Baca Juga

“Langkah ekstremis tersebut merupakan langkah provokatif terhadap perasaan jutaan umat Islam di seluruh dunia,” kata pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (25/1/2023).

 

Kementerian menegaskan posisi tegas Kerajaan dalam menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi dan koeksistensi, serta menolak alasan apapun penyebab kebencian dan ekstremisme. 

 

Pernyataan itu muncul setelah Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, pada Ahad (22/1/2024) merobek beberapa halaman dari salinan Alquran di depan Parlemen Den Haag. Video Wagensveld yang diunggahnya di Twitter juga menunjukkan dia membakar robekan halaman-halaman kitab suci itu di dalam panci.

 

Ini merupakan aksi tiruan dari pembakaran salinan Alquran seperti yang terjadi di Swedia. Seorang politisi Swedia bernama Rasmus Paludan dari partai Stram Kurs, membakar salinan Alquran di tengah protes di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm. 

 

Kedua aksi ini mendapatkan kecaman dari negara-negara Islam dan meminta pemimpin negara untuk menindak pelaku agar mempertanggungjawabkan aksinya. Serta agar tidak ada peristiwa serupa di kemudian hari, yang berlindung dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement