Pelajar Palestina memegang kitab suci Alquran saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat. (FOTO : EPA-EFE/MOHAMMED SABER)
Pelajar Palestina memegang kitab suci Alquran saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat. (FOTO : EPA-EFE/MOHAMMED SABER)
Guru dan pelajar Palestina membakar bendera Swedia saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat. (FOTO : EPA-EFE/MOHAMMED SABER)
Pelajar Palestina membakar bendera Swedia saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat. (FOTO : EPA-EFE/MOHAMMED SABER)
Pelajar Palestina memegang kitab suci Alquran saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat. (FOTO : EPA-EFE/MOHAMMED SABER)
Pelajar Palestina memegang kitab suci Alquran saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat. (FOTO : EPA-EFE/MOHAMMED SABER)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Ratusan pelajar Palestina berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politikus sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat.
Aksi provokatif pembakaran Alquran oleh politikus Swedia telah menuai reaksi kecaman dari berbagai penjuru negara-negara Muslim. Tindakan tersebut telah menodai toleransi dan kerukunan beragama.
Advertisement