REPUBLIKA.CO.ID, KIEV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, memecat sejumlah pejabat senior di tengah skandal korupsi yang berkembang di jajaran pemerintahan. Ia akan melakukan perombakan terbesar kabinetnya sejak invasi Rusia dimulai.
"Melarang pejabat pemerintah bepergian ke luar negeri untuk urusan apa pun kecuali urusan resmi. Saya akan melakukan 'perubahan personel' dalam beberapa hari mendatang," ujar Zelenskyy dikutip laman CNN International, Rabu (25/1/2023).
Pengumuman tersebut dikeluarkan setelah kasus korupsi penjabat menteri untuk pembangunan daerah, Vasyl Lozynskyy. Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina menuduh Lozynskyy menerima 400 ribu dolar AS dalam bentuk tunjangan yang melanggar hukum untuk memfasilitasi kontrak, termasuk untuk pembangkit listrik.
Biro Anti-Korupsi Nasional juga mengatakan, sedang menyelidiki laporan media atas tuduhan bahwa Kementerian Pertahanan Ukraina menaikkan harga untuk membeli perlengkapan militer, termasuk makanan untuk pasukan. Pengacara Lozynskyy, Oleksandr Tananakin mengatakan, Lozynskyy telah diberhentikan dari jabatannya sebelum diberi tahu tentang tuduhan tersebut.
"Tidak ada dana, apalagi dalam jumlah yang ditunjukkan oleh (Biro Antikorupsi Nasional), yang ditemukan dan disita dari Lozynskyy,” katanya dalam pernyataan yang diposting di Facebook pada Senin. Tananakin kemudian menuduh biro itu sengaja menggunakan taktik manipulatif dan membentuk citra negatif tentang dirinya.
Wakil kepala staf Zelenskyy, Kyrylo Tymoshenko juga mengumumkan pengunduran dirinya. Pengumuman melalui Telegramnya pada Selasa pagi datang setelah media Ukraina melaporkan, dia menggunakan kendaraan yang dipakai untuk tujuan kemanusiaan dan evakuasi.
Tanpa memberikan alasan apa pun atas keputusannya, Tymoshenko membagikan foto surat pengunduran dirinya, tertanggal Senin. "Saya ingin meminta Anda untuk memberhentikan saya dari jabatan wakil kepala Kantor Presiden Ukraina atas permintaan saya sendiri," tulisnya.
Dalam beberapa jam setelah pengumuman Tymochenko, lebih banyak lagi yang mengikuti jejaknya. Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Viacheslav Shapovalov, Wakil Jaksa Agung Oleksii Symonenko, Wakil Menteri Pembangunan Regional Ivan Lukerya dan Viacheslav Nehoda, dan Wakil Menteri Kebijakan Sosial Vitalii Muzychenko semuanya diminta untuk mengundurkan diri atau berhenti seperti beberapa pejabat regional.