REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Rusia (RFU) kembali menemui badan sepak bola Eropa UEFA, bernegosiasi agar bisa kembali berkompetisi di cabang olahraga tersebut menyusul kondisi perangnya di Ukraina.
Wakil Presiden RFU Aleksandr Alaev dan Sekjen RFU sekaligus mantan CEO Zenit Maxim Mitrofanov menolak berkomentar pembicaraan tatap muka mereka bersama pejabat UEFA pada Selasa (24/1/2023) waktu setempat.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Rusia TASS, pertemuan lanjutan akan diadakan pada Februari. Adapun tim Rusia dilarang mengikuti kompetisi UEFA dan FIFA selama perang di Ukraina, dan saat ini tidak ada keputusan lanjutan yang ditegakkan di Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Larangan tersebut diberlakukan pada 28 Februari 2022. Hakim setuju bahwa konsekuensi membiarkan tim Rusia bermain adalah hal yang "tidak dapat diperbaiki dan kacau" untuk kelancaran kompetisi.
Tim nasional termasuk Polandia, Swiss, dan Albania telah menolak untuk memainkan pertandingan terjadwal mereka melawan Rusia pada tahun lalu.
Lebih lanjut, tim Rusia sendiri telah dikeluarkan dari kualifikasi Piala Dunia pria dan wanita, Kejuaraan Eropa, serta kompetisi untuk klub dan pemuda Eropa.
UEFA juga menghentikan kesepakatan sponsor dengan perusahaan energi dari Rusia Gazprom, memindahkan final Liga Champions 2022 dari Stadion Zenit St. Petersburg, dan melarang klub tersebut ikut babak grup Liga Champions musim ini.
Di sisi lain, para pejabat Olimpiade dan olahraga di seluruh dunia mengadakan panggilan konferensi pekan lalu untuk mencari cara atau kemungkinan bagi atlet dan tim Rusia agar bisa bersaing dalam kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengadakan rapat dewan eksekutif pada Rabu (25/1/2023) waktu setempat, yang diperkirakan akan membahas hal tersebut tepat 18 bulan menjelang upacara pembukaan di Paris.
Pada hari yang sama di Nyon, UEFA mengadakan pertemuan komite eksekutif yang mencakup Presiden RFU Alexander Dyukov dan Presiden Federasi Sepak Bola Ukraina Andriy Pavelko.
Sementara itu, UEFA mengonfirmasi tahun lalu bahwa Rusia tidak akan bermain di kualifikasi Euro 2024 yang dimulai pada Maret. Namun, Kazan juga masih tercatat menjadi tuan rumah pertandingan Super Cup pada Agustus.