REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, akan menggulirkan sejumlah program dalam upaya mengantisipasi banjir. Tahun ini, salah satunya disiapkan program padat karya dengan sasaran utama pemeliharaan drainase atau saluran air.
Program padat karya tersebut dirancang Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi. Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menjelaskan, program padat karya tersebut pernah dijalankan pada akhir 2022, yang dipusatkan di Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan. Dialokasikan anggaran sekitar Rp 95 juta per titik kegiatan.
“Tahun ini sasaran desa lebih banyak lagi. Namun, kegiatan utama tetap fokus pengendalian banjir dengan membersihkan drainase dan saluran-saluran air lain, juga kegiatan serupa menyesuaikan kebutuhan masing-masing desa,” kata Henri, Selasa (24/1/2023).
Henri mengatakan, program padat karya itu difokuskan pada pemeliharaan drainase khususnya di wilayah permukiman dan kompleks perumahan warga. Dinasnya, kata dia, menggandeng aparatur desa dan melibatkan masyarakat setempat untuk melaksanakan pekerjaan.
Selain upaya mencegah banjir, ia mengatakan, program padat karya ini memberikan manfaat ekonomi bagi warga. “Program padat karya juga bermanfaat untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Kami yang alokasikan anggaran, sedangkan masyarakat menjadi tenaga kerjanya,” kata Henri.
Dalam upaya pengendalian potensi banjir, selain program padat karya, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi akan melanjutkan pekerjaan normalisasi sungai. Henri mengatakan, dinasnya masih akan melakukan normalisasi sejumlah sungai, meskipun ada keterbatasan anggaran.
Menurut Henri, pekerjaan normalisasi sungai di wilayah Kabupaten Bekasi ini terbantu oleh program pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), yang melaksanakan kegiatan di aliran sungai besar. “Karena sungai-sungai besar memang menjadi kewenangan BBWS, jadi kita terbantu, baik secara pekerjaan maupun penganggaran,” ujar dia.
Selain Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi juga turun membantu penanganan potensi banjir. Salah satu fokusnya mengangkut sampah pada saluran air.
Menurut Kepala UPTD Wilayah II DLH Kabupaten Bekasi, Sumardi, pengangkutan sampah pada saluran air ini akan dioptimalkan. “Salah satu penyebab banjir di Kabupaten Bekasi ini bukan volume air yang tinggi, melainkan saluran air yang tersumbat sampah,” kata Sumardi.