Rabu 25 Jan 2023 11:36 WIB

Kremlin: Pengiriman Tank Leopard Bukan Pertanda Baik Hubungan Jerman-Rusia

Saat ini hubungan Rusia dengan Jerman sudah pada titik terendah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
uru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada Selasa (24/1/2023), pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina akan meninggalkan tanda tidak akan terhapuskan pada hubungan Rusia-Jerman.
Foto: AP Photo/Michael Sohn, File
uru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada Selasa (24/1/2023), pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina akan meninggalkan tanda tidak akan terhapuskan pada hubungan Rusia-Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada Selasa (24/1/2023), pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina akan meninggalkan tanda tidak akan terhapuskan pada hubungan Rusia-Jerman. Dia memperingatkan, saat ini hubungan dengan Berlin sudah pada titik terendah.

"Pengiriman seperti itu bukan pertanda baik untuk masa depan hubungan. Mereka pasti akan meninggalkan jejak tak terhapuskan tentang masa depan hubungan ini," ujar Peskov memperingatkan saat ini tidak ada dialog substantif dengan negara-negara lain di Uni Eropa dan organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga

Tekanan besar diberikan kepada pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memasok tank Leopard buatan Jerman ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan pada akhir pekan, negaranya tidak akan menghalangi Polandia mengirim tank Leopard ke Ukraina. Tank Leopard 2 dibuat di Jerman dan transfernya ke pihak ketiga harus disetujui oleh negara pembuat.

Tapi, kabar terbaru dari majalah Der Spiegel menyatakan, keputusan Jerman mengirim setidaknya satu perusahaan tank Leopard 2 A6. Satu kompi biasanya terdiri dari 14 tank.

"Hari ini Kanselir membuat keputusan yang tidak bisa dianggap enteng. Fakta bahwa Jerman akan mendukung Ukraina dengan tank Leopard adalah tanda solidaritas yang kuat," kata pemimpin parlemen dari Partai Demokrat Bebas (FDP) Christian Duerr yang merupakan sekutu Partai Sosial Demokrat yang dipimpin Scholz.

Selain kabar pengiriman tank buatan Jerman, dua pejabat Amerika Serikat (A) mengatakan, pemerintahan Joe Biden mungkin menghentikan penentangannya untuk mengirim beberapa tank M1 Abrams.

Meski Abrams dianggap kurang cocok daripada Leopard untuk Ukraina karena konsumsi bahan bakarnya yang berat dan sulitnya perawatan, langkah seperti itu tampaknya dirancang untuk memudahkan Jerman untuk mengizinkan suplai Leopard ke medan perang.

Pentagon menolak mengomentari pengumuman yang akan datang tentang Abrams. Pemerintah AS juga menolak berkomentar apakah Jerman mungkin lampu hijau pengiriman Leopard.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement