Rabu 25 Jan 2023 12:23 WIB

Penembakan Terjadi di Circle K Washington, Tiga Tewas

Tersangka penembakan dilaporkan juga tewas setelah polisi mengejarnya berjam-jam

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Tiga orang tewas dalam penembakan di minimarket Washington, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/1/2023) pagi waktu setempat.
Foto: Pixabay
Tiga orang tewas dalam penembakan di minimarket Washington, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/1/2023) pagi waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Tiga orang tewas dalam penembakan di minimarket Washington, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/1/2023) pagi waktu setempat. Tersangka penembakan dilaporkan juga tewas setelah polisi mengejarnya selama berjam-jam.

Polisi menerima panggilan dari Circle K di Yakima, Washington sekitar pukul 03.30 dini hari karena dua orang telah tewas. Kepala polisi Yakima Matt Murray mengatakan, dua korban yang belum diidentifikasi ditembak di dalam toko. Satu korban lainnya ditembak di luar toko. Menurut pihak berwenang, tindakan pelaku acak.

"Tampaknya ini situasi acak. Tidak ada konflik nyata di antara para pihak," kata Murray. "Laki-laki itu baru saja masuk dan mulai menembak," imbuhnya.

Polisi telah mengidentifikasi tersangka adalah Jarid Haddock (21 tahun). Di sebuah toko Target di Yakima, wanita yang namanya tidak disebutkan polisi itu mengizinkan Haddock menggunakan ponselnya untuk menelepon.

Wanita itu kemudian mendengar Haddock memanggil ibunya dan berkata, "Saya membunuh orang-orang itu," kata Murray dikutip laman New York Times, Rabu (25/1/2023).

Setelah melepaskan tembakan di dalam toko, tersangka berlari ke seberang jalan dan menembak ke sebuah kendaraan. Tersangka Haddock kemudian mencuri mobil dan melarikan diri.

Setelah perburuan selama berjam-jam, kerabat Haddock memanggil pihak berwenang ke lokasi di belakang gudang tempat persembunyian Haddock. Tembakan terdengar saat polisi mendekat. Haddock ditemukan terluka setelah menembak dirinya sendiri lalu tewas. "Tidak ada petugas yang terluka atau menggunakan kekuatan apa pun" kata Murray.

Yakima adalah kota berpenduduk sekitar 97 ribu orang di Lembah Yakima Washington. Kawasan itu merupakan kawasan pertanian yang terkenal dengan tanaman apel dan kilang anggur.

Penembakan ini membuat Yakima menjadi wilayah terbaru di AS yang bergulat dengan kekerasan senjata di pekan pertama 2023. Penembakan terjadi hanya beberapa jam setelah seorang pria menembak mati tujuh orang di Half Moon Bay, California.

Pada Sabtu pekan lalu, 11 orang juga dinyatakan tewas akibat penembakan massal. Saat pencarian pria bersenjata dalam penembakan Yakima berlangsung, Distrik Sekolah East Valley memerintahkan para siswa untuk ditahan di dalam. Polisi menutup jalan di daerah itu selama beberapa jam.

Perwakilan Dan Newhouse, seorang politisi dari Partai Republik yang distriknya termasuk Yakima, menyebut serangan itu adalah tragedi mengerikan. Ia juga mendesak masyarakat untuk tetap waspada.

Ketika ditanya oleh seorang reporter bagaimana pembunuhan acak dapat dicegah, jawabannya blak-blakan: "Saya tidak tahu caranya"

"Itu membuat orang tidak nyaman. Dan saya pikir itu sebabnya Amerika tidak nyaman saat ini dengan banyak insiden gila yang terjadi," kata dia.

Bahkan komunitas kecilnya, katanya, tidak luput. "Di sini kita berada di Yakima kecil, tepat di belakang California, berurusan dengan hal yang sama. Tapi saya tidak punya jawabannya," tukasnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement