In Picture: Melihat Proses Ekshumasi Jenazah Korban Pembunuhan Berantai (2)
Ekshumasi atau pembongkaran makam Iim Halimah dilakukan untuk proses penyidikan..
Rep: Abdan Syakura/ Red: Mohamad Amin Madani
Petugas kepolisian memasang garis polisi sebelum proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023). Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Jurnalis mengambil gambar makam Almarhumah Iim Halimah sebelum proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023). Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Petugas kepolisian memasang garis polisi sebelum proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023). Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Petugas kepolisian membawa kantung jenazah yang berisi kerangka jenazah Almarhumah Iim Halimah usai proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023). Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Petugas kepolisian mengangkat kantung jenazah yang berisi kerangka jenazah Almarhumah Iim Halimah usai proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023). Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Petugas kepolisian mengangkat kantung jenazah yang berisi kerangka jenazah Almarhumah Iim Halimah usai proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023). Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Petugas kepolisian memasang garis polisi sebelum proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023).
Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang.
Advertisement