Kamis 26 Jan 2023 06:15 WIB

Nama-Nama dan Keistimewaan Bulan Rajab

Bulan Rajab memiliki 18 nama.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Nama-Nama dan Keistimewaan Bulan Rajab
Foto: (AP Photo/Mukhtar Khan)
Nama-Nama dan Keistimewaan Bulan Rajab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak hadits yang melaporkan tentang nilai dan keutamaan bulan Rajab, namun demikian hadisnya dinilai lemah (dhaif) bahkan cenderung hadis yang dibuat-buat.

Dilansir di About Islam, Rabu (25/1/2023), anggota Komisi Fatwa Al Azhar Syekh Atiyyah Saqr menjelaskan, meski banyak hadis dhaif berkenaan dengan bulan Rajab, namun perlu diingat banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada bulan Rajab ini.

Baca Juga

Seperti Isra dan Miraj menurut beberapa pandangan, Perang Tabuk, dan pembebasan Masjid Al-Aqsha dari tentara salib di tangan Salahuddin Al-Ayyubi. Umat ​​Islam harus mengingat kembali kemenangan-kemenangan besar ini dan mengambil pelajaran darinya.

Hadits tentang bulan Rajab

Ada beberapa bulan dan juga beberapa tempat yang memiliki nilai lebih di sisi Allah SWT daripada yang lain. Tetapi keutamaan suatu tempat atau waktu tertentu dalam Islam ditetapkan hanya melalui bukti-bukti otentik.

Oleh karena itu, dalam mengutip hadits tertentu, seseorang harus memastikan keasliannya sehingga tidak ada hadits palsu yang merujuk Nabi Muhammad SAW. Al-Hafizh Ibn Hajar Al-Asqalani, seorang cendekiawan terkemuka, menulis sebuah penelitian terperinci berjudul Tabyeen Al-Ajab bima Warada fi Fadl Rajab.

Ibnu Hajar memasukkan dalam penelitian ini hampir semua hadits yang melaporkan tentang keutamaan bulan Rajab dan pahala yang disyaratkan dengan menjalankan puasa dan sholat wajib selama itu. Dia mengklasifikasikan hadits-hadits ini menjadi yang lemah atau dibuat-buat.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement