Twitter Hadapi Penurunan Iklan Lebih dari 70 Persen
Rep: Meiliza Laveda/ Red: Fernan Rahadi
Logo baru Twitter | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data terbaru dari Standard Media Index (SMI) mengungkapkan belanja iklan di Twitter anjlok hingga 71 persen pada bulan Desember. Kondisi tersebut terjadi karena sejumlah besar pengiklan memangkas pengeluaran mereka di Twitter setelah pengambilalihan Elon Musk.
Data dari SMI datang ketika Twitter sedang berusaha keras membawa kembali pengiklan ke platformnya. Beberapa inisiatif telah dilakukan, seperti menawarkan iklan gratis, mencabut larangan iklan politik, dan memungkinkan perusahaan mengontrol lebih besar atas iklan mereka.
Menurut data SMI, belanja iklan di Twitter pada bulan November turun 55 persen dari tahun lalu. Padahal masa ini biasanya menjadi periode belanja iklan lebih tinggi karena pengiklan akan mempromosikan produk mereka selama liburan.
Dikutip Reuters, Rabu (25/1/2023), firma riset Pathmatics menemukan, pada November, sebagian besar perusahaan telah menghentikan pengeluaran mereka di Twitter. Pada saat yang sama, Musk memulihkan akun yang ditangguhkan dan merilis verifikasi akun berbayar yang mengakibatkan scammer menyamar sebagai perusahaan.
Pathmatics juga mengungkapkan, 14 dari 30 pengiklan teratas di Twitter menghentikan semua iklan di platform setelah Musk mengambil alih pada 27 Oktober. Pendapatan kuartal keempat Twitter turun sekitar 35 persen dari tahun ke tahun karena penurunan dalam periklanan.