REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkumpulan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) mencatat jumlah domain .ID mengalami peningkatan sebesar 103 persen dengan total sebanyak 726.294 pengguna per 31 Desember 2022. Jumlah melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 702.374.
"Sebenarnya target tahun lalu (2022) itu adalah 702.374. Alhamdulillah per 31 Desember 2022 tercapai 726.294 nama domain, artinya pencapaian kami mencapai 103 persen," kata Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Ia memastikan total jumlah nama domain tersebut menjadikan domain .ID sebagai nama domain tertinggi di Asia Tenggara, mengalahkan domain .vn (Vietnam) dan domain lainnya. Namun, domain .ID masih harus menempuh perjalanan panjang untuk dapat mengalahkan negara lainnya di tingkat Asia, seperti China (.cn) dan India (.in).
Lebih lanjut, Yudho menjelaskan bahwa peningkatan signifikan disumbang oleh domain biz.id dengan peningkatan hampir 500 persen dibandingkan tahun 2021. Domain biz.id memiliki jumlah pengguna sebanyak 3.164 pada 2021, naik menjadi 18.846 pada 2022. Selain itu, peningkatan juga terjadi pada domain my.id menjadi 279.576 pengguna pada 2022, naik 120 persen dari yang sebelumnya berjumlah 127.023 pada 2021.
Menurut Yudho, strategi yang dijalankan Pandi sepanjang tahun lalu yaitu memperkenalkan domain .ID kepada komunitas yang lebih luas, tidak hanya komunitas teknologi informasi. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan jumlah pengguna domain .ID.
"Kami juga mengenalkan branding dari .ID ini kepada komunitas, selain pelaku industri TI. Jadi kami turun langsung ke komunitas guru, komunitas pelaku seni budaya, komunitas perempuan, UMKM," kata dia.
Domain .ID tetap menguasai pangsa pasar yang besar di dalam negeri dengan 92,8 persen. Meski begitu, domain .ID masih diminati dan dilirik oleh pangsa luar negeri sebesar 7,2 persen dari domain yang tercatat didaftarkan oleh Registran luar negeri.
Selain nama domain, Pandi juga melaporkan peningkatan jumlah penggunaan s.id, sebuah platform pembuatan microsite dan pemendek tautan (link shortener). Menurut catatan Pandi, total pengunjung s.id secara keseluruhan, baik microsite maupun pemendek tautan, pada 2022 sebanyak 683.012.301.
Meskipun menunjukkan angka yang memuaskan, platform s.id juga mengalami serangan kejahatan siber dengan sebanyak 22.645 link domain mengandung informasi phishing, malware, scam, spam, hoaks, pornografi, dan badlink lainnya pada 2022. Platform s.id sendiri gratis dan lebih mudah digunakan bagi siapapun untuk memendekkan tautan dan membuat microsite. Dengan penggunaan yang lebih mudah dan murah itu, Yudho menjelaskan bahwa risiko phishing akan selalu ada.
Mengingat hal tersebut, imbuh Yudho, pihaknya tetap bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk menjadi anggota Anti-Phishing Working Group. Pandi juga bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk membuat laporan tren aktivitas phishing IDADX. Selain itu, Pandi juga akan menyiapkan platform khusus untuk pelaporan phishing.