Rabu 25 Jan 2023 17:29 WIB

Pengusaha Beri Catatan Jika RI Mau Bikin Bursa Komiditi Sawit

Saat ini, Indonesia memiliki ICDX dan KPBN Dumai meski dinilai tidak efektif.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Masalah Perizinan Perkebunan Sawit Dinilai Merupakan Permasalahan Administrasi
Foto: Dok Republika
Masalah Perizinan Perkebunan Sawit Dinilai Merupakan Permasalahan Administrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha sawit mendukung rencana pemerintah membuat bursa komoditi sawit agar Indonesia memiliki harga acuan sawit sendiri. Namun, terdapat sejumlah catatan yang perlu dilakukan agar bursa tersebut berjalan efektif.

Plt Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengatakan, lembaga bursa harus dikelola pihak independen sehingga tidak memiliki kepentingan terhadap pembentukan harga.

Baca Juga

Saat ini, Indonesia memiliki ICDX dan KPBN Dumai sebagai bursa berjangka untuk komoditas sawit. Hanya saja, Sahat menilai keberadaan dua lembaga itu tidak efektif karena tidak dijalankan secara independen.

"Kenapa tidak jalan? Karena pemain sawit masuk di dalam. Jadi yang nanti menentukan price jangan yang ikut berbisnis, karena tentu dia ada kepentingan juga. Kalau independen itu bisa bebas," kata Sahat usai konferensi pers Kinerja Industri Minyak Sawit 2022 di Jakarta, Kamis (25/1/2023).