REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto turut berduka atas meninggalnya Lieus Sungkharisma. Menurutnya, Lieus telah menunjukkan bahwa negara bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke.
"Selamat jalan pejuang!" tulis Prabowo dalam kicauannya, Rabu (25/1/2022).
Aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma, yang memiliki nama asli Li Xue Ciung meninggal karena serangan jantung mendadak. Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Selasa (24/1/2023), tetapi nyawanya tidak tertolong.
Saat Pemilu 2019, Lieus tercatat sebagai salah satu juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Dia sempat ditahan Polda Metro Jaya dengan tuduhan melakukan perbuatan makar.
Lieus tercatat pernah menjabat sebagai ketua umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti). Dia juga tercatat menjabat wakil bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) periode 1986-1991, ketua DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia), dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Rekan Lieus, Fadli Zon mengonfirmasi meninggalnya. "Selamat jalan bro Lieus Sungkharisma, aktivis yang berani bicara dan bersikap. Sungguh sedih dan merasa kehilangan. Saya mengenalnya sejak 1992, ketika almarhum menjadi ketum Gemabudhi. RIP Bro Lieus," kata Fadli melalui akun Twitter, @fadlizon dikutip Republika.co.id di Jakarta, Rabu (25/1/2023).