REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengutuk perobekan Al-Quran oleh seorang ekstremis di Belanda. Kementerian Luar Negeri Saudi mengeluarkan kecaman keras setelah pemimpin kelompok anti-Islam sayap kanan Jerman melakukan protes dengan merobek Alquran.
Pemimpin kelompok German Patriotic Europeans Against the Islamicization of the Occident (Pegida) cabang Belanda, Edwin Wagensveld, merobek halaman kitab suci Alquran dan kemudian menginjaknya. Dalam video yang beredar, polisi melihat aksi Wagensveld tersebut, tetapi tidak melakukan tindakan apapun.
"Tindakan tercela seperti itu memprovokasi perasaan ratusan juta Muslim di seluruh dunia," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, dilaporkan Al Arabiya, Rabu (25/1/2023).
kementerian Luar Negeri menegaskan kembali posisi Kerajaan Saudi tentang pentingnya menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan koeksistensi, serta menolak kebencian dan ekstremisme. Kementerian luar negeri UEA juga mengeluarkan kecaman atas perobekan Alquran tersebut.
"Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (MoFAIC) menegaskan penolakan permanen UEA terhadap semua praktik yang bertujuan untuk mengacaukan keamanan yang bertentangan dengan nilai dan prinsip manusia dan moral," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri UEA.
Kementerian Luar Negeri UEA menekankan perlunya menghormati simbol-simbol agama dan menghindari hasutan. Termasuk polarisasi pada saat dunia harus bekerja sama untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi serta menolak kebencian dan ekstremisme.
Pernyataan kecaman serupa juga dikeluarkan oleh Qatar, Kuwait, Yordania, Mesir dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Turki juga memprotes tindakan tersebut dan memanggil duta besar Belanda.