Kapolda Jateng : Polwan Potensial Jadi Influencer Kamtibmas
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Anggota Polisi Wanita (Polwan) Polda Jawa Tengah saat mengikuti acara Pertemuan Rutin Polwan di Mapolda Jawa Tengah di Semarang, Rabu (25/1). | Foto: Dok.Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Anggota polisi wanita (polwan) dinilai berpotensi menjadi influencer untuk kamtibmas di masyarakat. Karena selain luwes, polwan juga memiliki sifat ramah dan keibuan.
Profil ini disebut sebagai nilai tambah bagi anggota polwan untuk berperan menjadi penyebar kebaikan dan ‘agen’ mengedukasi kamtibmas ke masyarakat di era media sosial seperti sekarang ini.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, penampilan sosok polwan sebagai aparat penegak hukum maupun ibu rumah tangga, sejauh ini jamak menarik perhatian masyarakat.
“Demikian juga saat menyampaikan imbauan kamtibmas di masyarakat, polwan seringkali lebih menarik jika dibandingkan anggota polisi pria,” tegas kapolda, saat memberikan arahan pada acara Pertemuan Rutin Polwan di Mapolda Jateng di Semarang, Rabu (25/1/2023).
Tak terkecuali, lanjut Ahmad Luthfi, di ranah media sosial. Status maupun informasi yang diunggah oleh polwan, lebih menarik publik dibanding yang disampaikan oleh anggota polisi pria.
Sehingga tidak heran, banyak polwan yang memiliki ribuan pengikut di media sosial. “Oleh karena itu, polwan Polda Jateng harus bisa menjadi duta untuk menyampaikan informasi-informasi kamtibmas di media sosial,” tegasnya.
Kapolda juga meyampaikan, polwan adalah figur ‘putri’ pilihan. Tidak mudah menjadi seorang anggota polwan dan tidak semua anggota masyarakat juga dapat bergabung menjadi anggota polwan.
Karena itu, sebagai anggota polwan juga harus dapat menjaga harkat dan martabat dirinya di kedinasan maupun di lingkup rumah tangga. Terlebih dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Polri, ada sejumlah tugas yang lebih efektif dijalankan oleh polwan dibanding polisi pria.
Tugas- ugas tersebut antara lain di bidang pelayanan terhadap perempuan dan anak pada fungsi satuan reserse, melakukan trauma healing, serta berperan menjadi negosiator dalam aksi-aksi unjuk rasa.
Untuk itu, kapolda mendorong anggota polwan untuk memiliki nilai plus dibanding polisi pria. “Untuk itulah, saya menyebut Anda semua sebagai putri-putri pilihan,” tegas kapolda di depan segenap peserta pertemuan.
Bagi polwan yang telah berumah tangga, kapolda meminta agar para polwan dapat menyeimbangkan peran sebagai seorang ibu rumah tangga maupun sebagai anggota kepolisian.
Keberhasilan polwan dalam melaksanakan pekerjaannya, juga berawal dari keberhasilannya menjalankan peran yang baik sebagai perempuan/ibu di lingkup rumah tangga.
Karena ketika pulang ke rumah dan berganti peran menjadi ibu, juga harus mampu mengayomi putra-putrinya dan juga istri bagi suaminya. “Itu hal yang tidak mudah bagi seorang wanita, maka itu adalah sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.