In Picture: Melihat Museum Angkringan di Klaten
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Edwin Dwi Putranto
Poster sejarah angkringan dan benda koleksi di Museum Angkringan, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023). Di Museum Angkringan pengunjung bisa melihat perubahan peralatan angkringan yang digunakan dari masa ke masa. Selain itu, sejarah angkringan serta penyebaran angkringan di Indonesia bahkan sampai Jepang juga dijelaskan di sini. Diketahui hampir 70 persen warga Dusun Sawit, Desa Ngerangan merantau berbisnis angkringan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Beberapa merk teh yang digunakan oleh pedagang angkringan dipajang Museum Angkringan, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023). Di Museum Angkringan pengunjung bisa melihat perubahan peralatan angkringan yang digunakan dari masa ke masa. Selain itu, sejarah angkringan serta penyebaran angkringan di Indonesia bahkan sampai Jepang juga dijelaskan di sini. Diketahui hampir 70 persen warga Dusun Sawit, Desa Ngerangan merantau berbisnis angkringan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perubahan gerobak angkringan mulai pukul hingga dorong di Museum Angkringan, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023). Di Museum Angkringan pengunjung bisa melihat perubahan peralatan angkringan yang digunakan dari masa ke masa. Selain itu, sejarah angkringan serta penyebaran angkringan di Indonesia bahkan sampai Jepang juga dijelaskan di sini. Diketahui hampir 70 persen warga Dusun Sawit, Desa Ngerangan merantau berbisnis angkringan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Resep nasi kucing dan wedang jahe juga ikut menjadi salah satu benda koleksi di Museum Angkringan, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023). Di Museum Angkringan pengunjung bisa melihat perubahan peralatan angkringan yang digunakan dari masa ke masa. Selain itu, sejarah angkringan serta penyebaran angkringan di Indonesia bahkan sampai Jepang juga dijelaskan di sini. Diketahui hampir 70 persen warga Dusun Sawit, Desa Ngerangan merantau berbisnis angkringan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perlengkapan dan angkringan Pikul menjadi salah satu benda koleksi di Museum Angkringan, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023). Di Museum Angkringan pengunjung bisa melihat perubahan peralatan angkringan yang digunakan dari masa ke masa. Selain itu, sejarah angkringan serta penyebaran angkringan di Indonesia bahkan sampai Jepang juga dijelaskan di sini. Diketahui hampir 70 persen warga Dusun Sawit, Desa Ngerangan merantau berbisnis angkringan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga menjelaskan sejarah tentang angkringan di Museum Angkringan, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023). Di Museum Angkringan pengunjung bisa melihat perubahan peralatan angkringan yang digunakan dari masa ke masa. Selain itu, sejarah angkringan serta penyebaran angkringan di Indonesia bahkan sampai Jepang juga dijelaskan di sini. Diketahui hampir 70 persen warga Dusun Sawit, Desa Ngerangan merantau berbisnis angkringan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga menjelaskan sejarah awal berkembangnya angkringan dari poster di Museum Angkringan, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023). Di Museum Angkringan pengunjung bisa melihat perubahan peralatan angkringan yang digunakan dari masa ke masa. Selain itu, sejarah angkringan serta penyebaran angkringan di Indonesia bahkan sampai Jepang juga dijelaskan di sini. Diketahui hampir 70 persen warga Dusun Sawit, Desa Ngerangan merantau berbisnis angkringan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Beragam koleksi benda angkringan dipajang di Museum Angkringan, Desa Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023).
Di Museum Angkringan pengunjung bisa melihat perubahan peralatan angkringan yang digunakan dari masa ke masa. Selain itu, sejarah angkringan serta penyebaran angkringan di Indonesia bahkan sampai Jepang juga dijelaskan di sini. Diketahui hampir 70 persen warga Dusun Sawit, Desa Ngerangan yang merantau berbisnis angkringan.