Rabu 25 Jan 2023 20:10 WIB

Spanyol Tangkap Pelaku Pengiriman Paket Bahan Peledak ke Kedubes AS dan Ukraina

Pelaku juga mengirim paket serupa ke kantor perdana menteri Spanyol.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Bahan peledak potassium (ilustrasi). Kepolisian Spanyol telah menangkap seorang pria berusia 74 tahun yang sempat mengirim paket bom surat dan alat peledak ke kedutaan besar Ukraina dan Amerika Serikat (AS) di negara tersebut.
Bahan peledak potassium (ilustrasi). Kepolisian Spanyol telah menangkap seorang pria berusia 74 tahun yang sempat mengirim paket bom surat dan alat peledak ke kedutaan besar Ukraina dan Amerika Serikat (AS) di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Kepolisian Spanyol telah menangkap seorang pria berusia 74 tahun yang sempat mengirim paket bom surat dan alat peledak ke kedutaan besar Ukraina dan Amerika Serikat (AS) di negara tersebut. Pria itu pun mengirim paket serupa ke kantor perdana menteri Spanyol.

Dilaporkan laman The Guardian, seorang juru bicara kepolisian nasional Spanyol pada Rabu (25/1/2023) mengungkapkan, pria berusia 74 tahun tersebut dibekuk di kota Miranda del Ebro. Juru bicara tersebut tak mengungkap kapan penangkapan tersebut dilakukan.

Baca Juga

Pengadilan pidana tertinggi Spanyol, Audiencia Nacional, sedang menyelidiki kasus tersebut. Para ahli telah memeriksa amplop atau paket yang pernah dikirim pelaku untuk perbandingan DNA dan tulisan tangan.

Pada 30 November 2022 lalu, sebuah bom surat dikirim ke Kedutaan Besar Ukraina untuk Spanyol. Bom tersebut meledak ketika seorang staf kedutaan membuka paketnya.

Staf itu mengalami luka ringan di bagian tangan. Setelah insiden tersebut, Ukraina memperingatkan para diplomatnya di berbagai negara untuk meningkatkan tindakan pencegahan keamanan mereka.

Berselang beberapa jam setelah penemuan bom pertama, sebuah paket bom juga ditemukan di Instalaza, sebuah perusahaan senjata di Zaragoza. Namun petugas penjinak bom berhasil menonaktifkan bom tersebut.

Pada dini hari 1 Desember 2022, kepolisian Spanyol dipanggil ke pusat satelit Uni Eropa yang terletak di pangkalan udara Torrejon de Ardoz. Pemanggilan itu dilakukan setelah sistem keamanan mendeteksi paket yang mencurigakan.

Pada hari yang sama, terungkap bahwa surat berisi "bahan piroteknik" dan ditujukan kepada perdana menteri, Pedro Sánchez, telah dicegat pada 24 November di Istana Moncloa, kediaman resminya. Tak lama kemudian Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan, sebuah paket mencurigakan telah terdeteksi pada pukul 09:00.

Hal itu pun seketika memicu panggilan terhadap petugas penjinak bom. Paket tersebut ditujukan kepada Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles.

Perangkat lain dalam amplop serupa ditemukan di Kedutaan AS pukul 12.30 siang pada 1 Desember 2022. Petugas polisi berhasil mengamankan dan “menjinakkan” paket tersebut.

Karena dua di antara paket-paket berisi bahan peledak itu dikirim kedutaan Ukraina dan AS, sempat muncul spekulasi bahwa Rusia merupakan aktor di balik perbuatan tersebut. Namun Kedutaan Besar Rusia di Madrid pada 1 Desember 2022 merilis pernyataan kecaman total terhadap setiap ancaman atau tindakan teroris.

“Terutama yang diarahkan pada misi diplomatik,” kata Kedutaan Besar Rusia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement