REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kantor Kepresidenan Taiwan mengatakan mantan wakil presiden Chen Chien-jen akan menjadi perdana menteri yang baru. Perubahan ini bagian dari reshuffle kabinet yang dipicu kekalahan Democratic Progressive Party (DPP) di pemilihan lokal tahun ini.
Pekan lalu Perdana Menteri Su Tseng-chang mengajukan pengunduran dirinya. Setelah itu kabinetnya diperkirakan akan menggelar perubahan struktur.
Langkah Su diambil setelah kekalahan DPP dalam pemilihan November lalu. Serta persiapan menjelang pemilihan presiden dan parlemen pada awal 2024 mendatang.
Dalam pernyataan singkat Rabu (25/1/2023) kantor kepresidenan mengatakan Presiden Tsai Ing-wen diperkirakan akan menggelar konferensi pers pada Jumat (27/1/2023) pagi untuk resmi mengumumkan perubahan kabinet. Tapi tidak disebutkan perubahan posisi menteri lainnya.
Chen yang berusia 71 tahun seorang penganut Kristen Katolik taat. Ia menjadi wakil presiden di masa jabatan Ing-wen yang pertama dari 2016-2020. Media Taiwan menyebutnya orang yang paling mungkin menjadi perdana menteri.
Ia akan mengawasi sejumlah masalah rumit termasuk menavigasi perekonomian orientasi ekspor melalui perlambatan sampai rencana memperpanjang wajib militer menjadi satu tahun dalam menghadapi meningkatnya ancaman militer dari China.
Chen baru bergabung DPP tahun lalu tapi menduduki jabatan penting sebelum kampanye pemilihan lokal tahun lalu.
Ia juga menjadi perwakilan Ing-wen dalam pemakaman Paus Benediktus di Vatikan bulan lalu. Vatikan salah satu dari 14 negara yang memiliki hubungan diplomatik Taiwan.