Rabu 25 Jan 2023 22:16 WIB

Dua Lapangan Migas Dapat Kontraktor, Negara Kantongi Investasi 49,1 Juta Dolar AS

Masih banyak potensi lapangan migas Indonesia yang layak untuk dikembangkan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus mendorong langkah-langkah strategis dalam mempertahankan produksi, serta menahan laju penurunan produksi alamiah pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature di Wilayah Kerja (WK) Mahakam.
Foto: istimewa
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus mendorong langkah-langkah strategis dalam mempertahankan produksi, serta menahan laju penurunan produksi alamiah pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature di Wilayah Kerja (WK) Mahakam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua lapangan migas, Wilayah Kerja West Kampar dan Wilayah Kerja Jabung Tengah mulai akan beroperasi. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kontrak bagi hasil dari investasi dua lapangan ini.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan dengan adanya kontrak bagi hasil ini maka menjadi tanda masih menariknya investasi hulu migas di Indonesia. Kata dia, masih banyak potensi lapangan migas Indonesia yang layak untuk dikembangkan.

Baca Juga

"Melalui kegiatan di WK ini diharapkan cadangan dan produksi migas dapat meningkat secara berkelanjutan serta mendukung pemenuhan target produksi migas," kata Tutuka di Kementerian ESDM, Rabu (25/1/2023).

Kedua WK Migas tersebut merupakan kontrak yang menggunakan skema cost recovery dengan jangka waktu WK Produksi West Kampar 20 tahun dan WK Eksplorasi yaitu WK Jabung Tengah berjangka waktu 30 tahun.

Sebelum penandatanganan kontrak, KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansial yaitu pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

"Total investasi yang bisa dikantongi pemerintah melalui kontrak ini senilai 49 juta dolar AS dengan bonus tandatangan sebesar 400 ribu dolar AS," tambah Tutuka.

Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan bahwa kedua WK Migas yang ditandatangani tersebut tidak ada masalah dari segi pasar. Untuk minyak, akan dimanfaatkan karena kebutuhan minyak Indonesia sendiri masih dipenuhi dengan impor.

"Untuk gas, dua WK Migas ini punya potensi ke sumatera bagian tengah sendiri, pabrik pupuk, PLN, maupun Pertamina Hulu Rokan, karena infrastrukturnya sudah lengkap dan jika masih ada lebih, akan didistribusikan ke Batam, dan jika masih ada lebihan lagi bisa diekspor ke Singapura," jelas Dwi.

Sebagai informasi, WK West Kampar berlokasi di wilayah administrasi Provinsi Riau dan Sumatera Utara. WK ini memiliki potensi sumber daya sebesar 130 MMBO di mana pada WK tersebut juga terdapat lapangan yang telah berproduksi yaitu Lapangan Pendalian dengan OOIP 10,4 MMBO (2P Risk), Cumulative Production 0,8 MMBO dan Remaining Reserve 9,6 MMBO.

Sedangkan WK Jabung Tengah berlokasi di wilayah administrasi Provinsi Riau, Jambi dan Kepulauan Riau, serta memiliki potensi perkiraan sumber daya sebesar 200 MMBOE.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement