REPUBLIKA.CO.ID, BRIGHTON -- Enam negara Eropa telah memberi "lampu hijau" untuk mengirim tank tempur Leopard 2 ke Ukraina, untuk meningkatkan kapasitas Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Pada Rabu pagi, Jerman, sebagai negara yang membuat tank tersebut, mengumumkan akan mengirim 14 tank tempur Leopard 2A6 ke Ukraina.
Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit mengatakan Berlin juga akan mengizinkan sekutunya mengirim tank Leopard ke negara yang tengah berperangdengan Rusia itu.
Menyusul keputusan tersebut, yang disambut baik oleh negara-negara Eropa, fokus kini tertuju pada negara-negara yang telah menyuarakan niat mereka untuk mengirim tank Leapord 2 ke Ukraina, meskipun ada peringatan dari Rusia.
Selain Jerman, Norwegia, Spanyol, Finlandia, Belanda, dan Polandia pun telah mengumumkan dukungannya kepada Ukraina dengan mengirimkan tank-tank buatan Jerman itu.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, yang memuji keputusan Jerman, telah menjadi tokoh Eropa terkemuka yang mendesak Jerman untuk mengizinkan negara ketiga mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.
Polandia dilaporkan telah meminta lisensi ekspor untuk 14 tank Leopard 2.
Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles pada Rabu mengumumkan bahwa Spanyol bersedia mengirim tank Leopard ke Ukraina dan melatih pasukan dalam penggunaannya, tetapi berdasarkan koordinasi dengan sekutu.
Robles mengatakan kepada kantor berita Spanyol EFE sebelumnya bahwa Madrid sedang menunggu Jerman, secara publik dan resmi, untuk mengizinkan negara lain mengirim tank tersebut.
Belanda juga sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan tank Leopard 2 meskipun kabinet belum membuat keputusan apapun.
Belanda tidak memiliki tank apa pun tetapi menyewa 18 tank Leopard 2 dari Jerman, menurut laporan NL Times.
Pada awal Januari, Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan bahwa negaranya dapat meningkatkan bantuan militernya ke Ukraina dengan mengirimkan tank tempur Leopard 2.
Sementara Pemerintah Norwegia juga mempertimbangkan untuk mengirimkan delapan dari 36 tank tempur Leopard 2 ke Ukraina, tetapi belum ada keputusan yang dibuat, demikian laporan Norwegia DN pada Selasa (24/1).
Lampu hijau Jerman diharapkan dapat mempercepat dukungan tank sekutu untuk Ukraina.
Rusia, bagaimanapun, terus memperingatkan langkah itu akan memicu eskalasi dalam perang.
"Keputusan yang sangat berbahaya ini membawa konflik ke tingkat konfrontasi baru," kata Duta Besar Rusia untuk Jerman Sergei Nechayev, dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman oleh Berlin.
Namun, di tengah kekhawatiran bahwa Rusia akan melakukan serangan yang lebih kuat musim semi ini, sekutu Barat tampaknya bertaruh bahwa tank-tank itu mungkin yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri.