Kamis 26 Jan 2023 07:56 WIB

Apa Itu Stunting ? Apakah Pendek Selalu Stunting ?

Ukuran stunting di Indonesia itu berbeda dengan standar internasional.

Rep: Kampus Republika/ Red: Partner
.
Foto: network /Kampus Republika
.

Anak<a href= stunting di hari tuanya bisa menjadi pendek, beresiko penyakit cardiovaskuler, stroke dan diabetes. Foto : republika" />
Anak stunting di hari tuanya bisa menjadi pendek, beresiko penyakit cardiovaskuler, stroke dan diabetes. Foto : republika

Kampus— Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menyebitkan prevalensi stunting di Indonesia masih 21,6% pada tahun 2022. Angka ini turun dari tahun 2021 yang berada di angka 24,4%. Apa itu stunting ? Apakah anak pendek selalu stunting ?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang anak balita akibat dari kekurangan gizi saat mereka dalam kandungan hingga dilahirkan kedunia, tetapi kondisi stunting terlihat setelah bayi berusia dua tahun. Dikutip dari laman bkkbn.go.id, definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3.00 SD (severely stunted).

Sedangkan balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severaly stunted) adalah balita dengan Panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya kurang di banding dengan standar baku WHO multicentre growth reference study tahun 2006. Stunting pasti pendek (stunted) tetapi pendek belum tentu stunting.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Dr (HC) Hasto Wardoyo, mengatakan stunted (pendek) itu yang diukur, di Indonesia masih menggunakan stunted. Sedangkan yang namanya stunting itu ada ikutan-ikutannya, ada sebab akibatnya maka dikatakan stunting dan bisa dikoreksi dalam 1.000 hari kehidupan pertama karena potential growth tercipta di 1.000 hari kehidupan pertama”.