REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dalam range level 6.811-6.907 pada perdagangan Kamis (26/1/2023). Kemarin, IHSG ditutup melemah sebesar 0,45 persen atau terpangkas 30,92 poin di level 6.829,93.
Ajaib Sekuritas mengatakan, IHSG hari ini dipengaruhi sejumlah sentimen. Dari dalam negeri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi kuartal IV 2022 tumbuh sebesar 2,3 persen secara kuartalan senilai Rp 314,8 triliun. Sementara, Bank Indonesia turut membantu pemerintah sebesar Rp 224 triliun untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Hal tersebut dilakukan dengan skema burden sharing sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) III.
Dari mancanegara, inflasi Australia pada periode kuartal IV 2022 tercatat tumbuh 7,8 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat pada level 7,3 persen yoy. Kenaikan inflasi Australia disebabkan kenaikan harga makanan, konstruksi rumah baru, dan kenaikan harga BBM.
Sementara, Bank of Thailand turut menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 1,50 persen. Kenaikan tersebut secara kumulatif telah mencapai 100 bps dan sudah naik sejak Agustus 2021.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani merekomendasikan saham-saham yang dapat diperdagangkan hari ini.
BBYB
Buy :755
TP :780
Stop loss:
BBYB bergerak bullish jangka pendek bergerak di atas MA-5 da MA-20. Berpotensi lanjut menguat ditandai dengan volume dan stochastic oscillator yang bergerak naik.
BBYB berhasil mengalami pertumbuhan kredit 139 persen yoy menjadi Rp 10,2 triliun dan mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp 1,6 triliun atau naik 437 persen yoy sepanjang tahun 2022. Kenaikan penyaluran kredit didorong oleh jumlah pengguna yang mengalami akselerasi.
SCMA
Buy :220
TP :228
Stop loss:
SCMA mencoba untuk reversal, pergerakan harga di atas MA-5 dan MA-20, didukung juga oleh stochastic oscillator dan MACD line yang bergerak naik.
Pendapatan iklan SCMA diproyeksikan meningkat sejalan ekonomi yang tumbuh solid. Per Juli 2022 belanja iklan naik 7 persen yoy menjadi Rp 135 triliun. Adapun layanan digital (OTT) Vidio berhasil memiliki 3,5 juta pelanggan hingga di akhir September 2022.
AMRT
Buy :2.660
TP :2.740
Stop loss:
AMRT bergerak sideways dan masih tertahan di area MA-100. Berpotensi menguat membentuk morning star pattern serta volume yang stabil.
AMRT gencar ekspansi dengan menambah gerai. Pada 2022 AMRT membuka 1.102 gerai baru sekaligus melebihi target sebesar 1.000 gerai. Pada 2023 ini, AMRT melakukan strategi dengan menambah gerai baru khususnya di luar Jawa, di mana penetrasi ritel modern masih rendah.