REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan juga pembukaan lapangan kerja nasional.
Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 62,55 persen dan berkontribusi besar dalam serapan tenaga kerja hingga 97,22 persen. Target Presiden Joko Widodo (Jokowi), porsi kredit dari lembaga pembiayaan dan perbankan untuk UMKM pada 2024 minimal 30 persen. "Sekarang baru 21 persen," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 bertajuk "Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity" di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Sebagai salah satu lembaga pembiayaan mikro (microfinance) terbesar dunia, ucap Sunarso, BRI terus berupaya menjadi yang terdepan dalam meningkatkan porsi pembiayaan bagi UMKM. Sunarso menyebut BRI berkontribusi 67 persen dari total pembiayaan terhadap UMKM secara nasional.
Sunarso menyampaikan keberpihakan BRI terhadap UMKM pun terlihat dari portofolio bisnis kredit. Ia mengatakan 84 persen kredit BRI saat ini diperuntukan bagi pelaku UMKM. Tak hanya memberikan pembiayaan, BRI juga ingin meningkatkan skala usaha UMKM lewat sejumlah program seperti KUR hingga PNM Mekaar.