Kamis 26 Jan 2023 16:43 WIB

Wapres: Kearifan Lokal Mampu Selesaikan Konflik Sosial di Berbagai Daerah

Wapres sebut kearifan lokal jadi solusi saat konflik politis sosial tidak selesai

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan kearifan lokal yang ada di setiap daerah di Indonesia mampu menjaga kerukunan di Indonesia. Maruf menyebut, kearifan lokal yang merupakan bagian dari bingkai kerukunan nasional ini bahkan mampu menyelesaikan berbagai macam konflik sosial di masyarakat.
Foto: dok. istimewa
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan kearifan lokal yang ada di setiap daerah di Indonesia mampu menjaga kerukunan di Indonesia. Maruf menyebut, kearifan lokal yang merupakan bagian dari bingkai kerukunan nasional ini bahkan mampu menyelesaikan berbagai macam konflik sosial di masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan kearifan lokal yang ada di setiap daerah di Indonesia mampu menjaga kerukunan di Indonesia. Ma'ruf menyebut, kearifan lokal yang merupakan bagian dari bingkai kerukunan nasional ini bahkan mampu menyelesaikan berbagai macam konflik sosial di masyarakat.

"Kearifan lokal ini justru kalau terjadi konflik, jika tidak bisa selesai secara politis dan yuridis justru bisa diselesaikan melalui kearifan lokal," kata Ma'ruf saat meresmikan Pembukaan Pra Kongres Kebudayaan Minahasa di Kampus UI Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Ma'ruf mencontohkan penyelesaian masalah dengan pendekatan kearifan lokal di Papua dengan tradisi bakar batu. Selain itu, tiap-tiap daerah memiliki keunikannya tersendiri, yakni di Minahasa Torang Semua Basudara, di Batak sana Dalihan Natolu artinya semua satu tubuh, di Dayak Rumah Betang, juga Maluku dengan sana Pela Gandong.

"Jadi saya pikir semua itu memberikan nilai-nilai kerukunan karena itu kearifan lokal bingkai penting dalam rangka menjaga kerukunan nasional," katanya.

Karena itu, dia menekankan agar kearifan lokal tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga dilakukan berbagai upaya pengembangan nilai-nilai kebudayaan agar dapat lebih memberikan manfaat bagi masyarakat.

“(Kebudayaan) tidak hanya dilestarikan tapi dikembangkan, serta juga dirawat bahkan nilai-nilainya juga diaplikasikan di tengah masyarakat, bukan hanya di daerah tapi juga nasional. Sebab kalau hanya melestarikan, hanya akan menjadi fosil, tidak memberikan pengaruh,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement