REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan dan juga sektor ultramikro. Staf Ahli bidang industri, Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari mengatakan, BUMN melalui BRI telah menjadi motor pembangunan ultramikro di Indonesia.
"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dan BUMN untuk mengurangi siklus nasabah yang infeasible bagi masyarakat yang tidak percaya dan berminat untuk menjadi bagian dari sektor keuangan," ujar Rabin dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 bertajuk "Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity" di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Kondisi ini, menurut Rabin, membuat masyarakat enggan memiliki rekening tabungan. Rabin mengatakan hal tersebut membuat masyarakat, terutama pelaku usaha mikro acapkali kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan maupun perbankan.
"Oleh karena itu, pembiayaan nonformal menjadi opsi utama mereka," lanjut mantan Senior Economist, Lead Advisor Australia Indonesia Partnership for Economic Governance, Asian Development Bank (ADB) tersebut.
Kehadiran holding ultramikro bentukan Menteri BUMN Erick Thohir, lanjut Robin, dapat menjadi solusi memutuskan permasalahan yang sudah terjadi cukup lama. Robin menyampaikan, sinergi antara BRI, Pegadaian, dan PNM menghadirkan sebuah layanan terintegrasi yang dapat diakses masyarakat di seluruh pelosok tanah air.
"Adanya agen perbankan sebagai bagian dari siklus peningkatan inklusi keuangan dapat menjadi solusi dalam memutus persoalan nasabah yang infeasible di Indonesia," kata Rabin.