REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi melakukan silaturahim dengan sejumlah ulama Tunisia di Sekretariat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia pada Rabu (25/1/2023). Hadir dalam kegiatan tersebut, Syaikh Shalahuddin al-Mustawi, Syaikh Hadi Lasud, dan beberapa ulama lainnya.
Dubes Zuhairi menyampaikan Indonesia merupakan negara yang mempunyai perhatian besar terhadap pendidikan moderasi beragama.
Dia menjelaskan, Indonesia merupakan negara besar, baik dari segi kuantitas umat Islam maupun kebhinekaannya. Sebab itu, Indonesia sangat fokus pada pendidikan moderasi beragama sebagai cara untuk menjaga dan merawat kebhinekaan Indonesia.
Dirinya meyakini Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, khususnya Indonesia. Bapak Pendiri Bangsa kami, Sukarno menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan rahmat Tuhan.
“Sebab itu, kami merawatnya dan membangunnya, sehingga menjadi negara yang dapat membawa kemaslahatan bagi warga dan dunia," ujar Dubes RI kader PDI Perjuangan ini.
Dubes Zuhairi Misrawi juga menyampaikan peran pesantren yang sangat besar dalam membangun peradaban Indonesia dari dulu hingga sekarang ini.
Pesantren-pesantren di Indonesia, menurut dia, mempunyai peran sentral dalam membentuk kepribadian umat Islam Indonesia, sehingga dapat mengedepankan akhlak mulia sebagai bagian dalam membangun Indonesia.
Dia menambahkan, para mahasiswa yang sedang belajar di Tunisia merupakan lulusan pesantren-pesantren, yang dipersiapkan untuk melanjutkan estafeta kepemimpinan bangsa dan umat, sehingga moderasi beragama menjadi arus utama dan warna sebagian besar di Indonesia.
“Sebab itu, kami mengucapkan terima kasih pada para ulama Tunisia yang mempunyai perhatian besar pada penanaman moderasi beragama pada para mahasiswa kami,” tutur dia.
Sebelumnya, Dubes Zuhairi juga mempromosikan toleransi beragama Indonesia di salah satu stasiun televisi Tunisia, Insen TV, pada Selasa (24/1/2023).
Di dalam paparannya, Dubes Zuhairi Misrawi menekankan pentingnya toleransi beragama sebagai bagian dalam upaya membangun peradaban Indonesia yang agung dan adiluhung.
Dia menyatakan, Indonesia merupakan salah satu bangsa dan nengara yang plural di Indonesia, sebab itu toleransi beragama merupakan sikap beragama yang harus diutamakan, sehingga kebhinnekaan dapat menjadi kekuatan.
“Sejauh ini, Indonesia berhasil membangun toleransi beragama, karena komitmen agama-agama sangat kuat dan kokoh agar kedamaian dan toleransi dapat menjadi arus utama agama-agama di Indonesia," papar dia.
Dubes Zuhairi juga memaparkan peran umat Islam sangat besar dalam membangun toleransi beragama. Ada upaya yang sangat kuat dari mayoritas umat Islam Indonesia untuk menjaga harmoni dan toleransi.
Baca juga: Putuskan Bersyahadat, Mualaf JJC Skillz Artis Inggris: Islam Memberi Saya Kedamaian
Dia menekankan Umat Islam Indonesia mempunyai peranan yang sangat besar dalam membangun toleransi beragama, yang ditandai dengan komitmen Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Kedua Ormas terbesar di Indonesia menjadi garda terdepat untuk menyuarakan dan membumikan toleransi beragama bersama umat agama-agama yang lain.
“Umat Islam Indonesia terinspirasi pada Piagam Madinah yang dicetuskan Nabi Muhammad SAW untuk melindungi umat agama-agama lain dan menjadi kedamaian", ujar Dubes RI yang akrab dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama ini.
Dalam wawancara yang berlangsung selama satu jam itu, Dubes Zuhairi Misrawi juga mengenalkan karya-karyanya yang turut mengukuhkan moderasi beragama di Indonesia, di antaranya: Al-Quran Kitab Toleransi, Pandangan Muslim Moderat, Makkah dan Madinah.