Kamis 26 Jan 2023 17:46 WIB

Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Permen Antikaries Gigi

Rasa permen buatan Ifah tak kalah dengan permen di pasaran.

Rep: Kampus Republika/ Red: Partner
.
Foto: network /Kampus Republika
.

Maryam Tsaqifah Muwahhidah, mahasiswa Universitas Jember (Unej), menciptakan<a href= permen yang bisa menghambat karies gigi. Foto : unej" />
Maryam Tsaqifah Muwahhidah, mahasiswa Universitas Jember (Unej), menciptakan permen yang bisa menghambat karies gigi. Foto : unej

Kampus—Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (Unej), Maryam Tsaqifah Muwahhidah permen yang bisa menghambat perkembangan bakteri penyebab karies gigi. Permen lunak non sukrosa ciptaan Maryam ini menggunakanperasa serai dan lemon.

“Sejak awal mula kuliah di Program Studi Teknologi Hasil Pangan, saya sudah tertarik meneliti pangan fungsional, khususnya pangan yang bisa berkontribusi kepada kesehatan,” kata Maryam di Kampus Tegalboto (25/01/2023) seperti dirilis laman Unej.

Dia mengungkapkan ide permen lunak non sukrosa muncul saat dosen saya, Aji Sukoco menantang untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa di internal FTP. “Berdasarkan referensi yang saya baca, angka penderita karies gigi pada anak di Indonesia tergolong tinggi. Lantas muncul ide membuat permen lunak non sukrosa yang sehat karena tanpa gula dan bisa mencegah karies gigi. Jadi orang tua tak perlu khawatir anaknya bakal kena masalah gigi sebab dengan mengkonsumsi permen ini justru menghambat bakteri penyebab karies gigi,” jelas Ifah, nama panggilan Maryam.

Ifah membuat permen lunak non sukrosa dengan menggunakan sediaan nanoemulsi dari kombinasi minyak esensial serai dan lemon. Serai adalah salah satu tanaman yang mudah didapatkan di sekitar. Sementara untuk minyak esensial lemon, Ifah memanfaatkan kulitnya yang sering terbuang jadi limbah.

Pemilihan minyak esensial serai dan lemon selain memberikan rasa, juga sebagai bahan utama yang akan menghambat perkembangan bakteri penyebab karies gigi. Pasalnya dari penelitian Ifah di Rumah Sakit gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jember, senyawa bioaktif keduanya terbukti efektif mencegah perkembangan bakteri penyebab karies gigi.

“Serai mengandung aktioksidan, antimikroba, anti radang bahkan mengurangi resiko kanker. Sementara lemon penuh dengan vitamin C, mikro nutrisi dan antioksidan seperti asam sitrat, hesperidin dan diosmin. Adanya lemon juga memberikan rasa segar yang khas untuk permen. Saya sengaja membuat sediaan kombinasi minyak esensial serai dan lemon dalam bentuk nanoemulsi dengan tujuan dapat meningkatkan bioavailabilitas senyawa bioaktif dalam minyak tersebut sehingga aktivitas antibakterinya dapat meningkat,” papar Ifah yang hobi memasak ini.

Ketekunan Ifah meneliti pangan fungsional khususnya di bidang kesehatan ternyata mendapatkan banyak apresiasi. Di antaranya mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta 2021 dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek sebesar Rp 10 juta. Dia juga menjadi penerima pendanaan program kreativitas mahasiswa gagasan Futuristik dan Konstruktif (PKM GFK) 2021.

Berkat temuannya itu Ifah meraih Medali emas kategori poster pada kegiatan “Food and Biocomplex Innovation” di Universitas Brawijaya. Selain itu, juara kedua kategori poster pada ajang Kepedulian Mahasiswa dan Masyarakat terhadap Pangan (KM2P), medali emas pada Global Young Scientist Challenge (GYSC) kategori Healthcare 2020, dan prestasi lainnya.

Walaupun penelitiannya masih di skala laboratorium, tetapi menurut koleganya di FTP, rasa permen buatan Ifah tak kalah dengan permen di pasaran. Oleh karena itu Ifah berharap ada industri yang tertarik mengembangkan permen non sukrosa anti karies gigi hasil penelitiannya.

Setelah diwisuda pada wisuda periode IV tahun akademik 2022/2023 hari Sabtu lalu, pemilik IPK 3,72 ini berancang-ancang meneruskan studi ke jenjang Pascasarjana. Gadis asli Jember ini bercita-cita bekerja di industri pangan atau menjadi dosen.

“Saat ini lagi mencoba mendaftarkan ke beberapa penyedia beasiswa, semoga bisa tembus. Kalau saya sih pengin bekerja di industri pangan, tapi kalau Ayah Ibu ingin saya menjadi dosen,” kata Ifah.

Baca juga :

Universitas Jember Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru

Ini 10 Prodi Paling Favorit Universitas Jember di SBMPTN 2022

Universitas Jember Terima 3.819 Mahasiswa di SBMPTN 2022, Cek Prodi Sepi Peminat

Mau Beasiswa S2 dan S3 Berbiaya Penuh di Malaysia ? Yuk Intip Syaratnya

Ini Beasiswa S-1 Dalam dan Luar Negeri, Deadline Juni Sampai Agustus 2022, Yuk Merapat

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Kunjungi Museum Virtual Seperti Nyata, Ini Linknya

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement