REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi dunia yang menaungi para pesepak bola profesional, FIFPRO, dilaporkan meminta FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk segera mengambil keputusan merespons kebijakan PSSI terkait Liga 2. PSSI menyatakan Liga 2 tidak dilanjutkan.
Wakil Sekertaris Jenderal FIFPRO Simon Colosimo mengatakan, FIFA dan AFC harus turun tangan lantaran PSSI telah memberhentikan kompetisi Liga 2 Indonesia.
"Ini jelas berdampak serius pada kehidupan dan karier sekitar 700 persepak bola profesional di Indonesia yang memiliki kontrak dengan klub Liga 2," demikian pernyataan Simon Colosimo dilansir laman resmi FIFPRO, Kamis (26/1/2023).
Sebagaimana diketahui, PSSI secara mengejutkan mengumumkan tidak akan memulai kembali musim Liga 2 dan Liga 3, yang sempat terhenti setelah tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.
Dalam tragedi maut yang menewaskan 132 supporter Arema FC. PSSI memiliki alasan pun argumentasi untuk tidak melanjutkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3.
Menurut PSSI, liga dan klub kekurangan uang untuk mematuhi aturan keselamatan terkait kebijakan baru yang diberlakukan setelah tragedi di Malang tersebut.
Kompleksnya lagi, PSSI memilih untuk meneruskan liga papan atas Indonesia (Liga 1) dengan semua klub mematuhi langkah-langkah keamanan. PSSI juga sempat mengumumkan Liga 2 akan dimulai pada 14 Januari 2023.
Akan tetapi sehari sebelum ketetapan tersebut PSSI justru menyampaikan pernyataan menghebohkan dengan menghapus alias membatalkan lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia sampai waktu yang belum ditentukan.
Yang juga meresahkan adalah keputusan ini diambil tanpa negosiasi atau konsultasi apapun dengan asosiasi pemain, APPI, padahal keputusan ini berdampak pada sekitar 700 pemain profesional.
Lebih lanjut, pembatalan Liga 2 membuat sepak bola Indonesia tidak memiliki sistem degradasi, di mana menurut FIFPRO hal itu sangat tidak sejalan dengan struktur FIFA.
FIFPRO mendesak FIFA dan AFC untuk turun tangan dalam mencari solusi yang tepat bersama PSSI serta asosiasi pesepak bola profesional Indonesia, APPI, untuk memastikan Liga 2 dapat dilanjutkan.
Kondisi terbaru, PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi menyerahkan keputusan soal keberlanjutan Liga 2 lewat Kongres PSSI pada Februari.