REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Masyarakat berbondong-bondong dari berbagai penjuru daerah memadati lokasi haul akbar KH Muhammad Zaini bin Abdul Ganiyang ke-18 di kediaman pribadi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor di Kampung Keramat, Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis.
Sebagai besar dari ribuan warga itu harus menempuh jalan kaki lebih dari dua kilometer untuk mencapai titik utama pelaksanaan haul, akibat padatnya lokasi hingga tidak bisa lagi dilalui kendaraan.
"Saya memarkir motor jauh, sekitar dua kilometer, jadi jalan kaki," ujar Ahmad, warga Banjarmasin yang datang ke tempat haul di Kampung Keramat Martapura tersebut.
Tidak hanya Ahmad, tapi jamaah lainnya juga rela berjalan kaki jauh untuk mendekat ke lokasi yang rencananya dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin.
Karenanya, titik utama haul di kediaman pribadi Gubernur Kalsel yang lebih akrab disapa Paman Birin tersebut dijaga ketat aparat, bahkan untuk masuk harus melalui pemeriksaan.
Bahkan, di samping rumah gubernur terparkir dua mobil baja milik TNI. Pengalaman tidak hanya dilakukan kepolisian, TNI dan Satpol PP juga Dishub, namun juga ratusan relawan haul tersebut yang berjaga di sepanjang jalan.
Suasana lokasi haul terpantau sangat padat, tidak hanya dari jamaah yang datang, namun juga banyaknya pedagang kaki lima yang memadati area sepanjang jalan masuk jalan kampung Keramat, berjejer di kiri dan kanan jalan. Berbagai makanan, minuman, serta barang-barang lainnya dijual pedagang tersebut.
Namun sebagian ada pula warung gratis yang didirikan kelompok masyarakat untuk jamaah yang datang. Bahkan posko-posko pembagian makanan gratis itu sudah ada sejak melalui Jalan A Yani dari Kota Banjarmasin, Kota Banjabaru dan Kabupaten Banjar.
Haul akbar KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani selama pandemi Covid-19 untuk di tempat pemakamannya di Sakumpul, Martapura, Kabupaten Banjar tidak dilaksanakan.
Gubernur Kalsel beserta para ulama setempat berinisiatif melaksanakannya dengan mengundang masyarakat umum, hingga luar daerah atau luar provinsi.
KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani atau lebih dikenal Guru Sakumpul, karena tinggal dan dimakamkan di Sakumpul adalah ulama karismatik yang lahir di Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar, pada tanggal 11 Februari 1942 M atau 27 Muharram 1361 H.
Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005, di usianya yang ke 63 tahun.