REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. saat ini belum memilih untuk menyesuaikan bunga kredit. Saat ini Bank Indonesia (BI) sudah menaikan suku bunga acuan hingga 25 bps menjadi 5,75 persen.
"Kapan (BCA) akan menyesuaikan? Kita akan melihat likuiditas kita. Selama likuiditas kita cukup mungkin akan sangat lambat mengikuti BI," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi video paparan kinerja BCA 2022, Kamis (26/1/2022).
Jahja menjelaskan jika memerlukan dana besar untuk menambah likuiditas, tidak menutup kemungkinan untuk sedikit menaikan bunga kredit. Sebab, Jahja juga tidak menyangka bunga di luar negeri sudah tinggi sekali seperti di Singapura.
"Kalau kita lihat SBN atau ORI pasti meningkat. Ini juga menjadi tantangan bagi deposito kareka kan itu perlu likuiditas kalau diperlukan bisa dicairkan atau dijual meskipun harga saat anda menjual tergantung situasi market," jelas Jahja.