Jumat 27 Jan 2023 05:10 WIB

Kapuskes Haji: Vaksin Meningitis dan Covid-19 Mandatory Haji 2023

Stok terakhir vaksin meningitis yang ada di Indonesia sudah habis untuk jamaah umrah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin meningitis kepada calon jamaah umrah.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin meningitis kepada calon jamaah umrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Liliek Marhaendra Susilo, menyebut vaksin meningitis dan Covid-19 lengkap diwajibkan untuk pelaksanaan haji 2023. Hal ini, dia sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR/RI, berdasarkan informasi dari pemerintah Saudi.

"Dari segi kesehatan, Pemerintah Saudi sudah mengeluarkan ketentuan jamaah haji harus vaksin corona lengkap dua kali, meningitis dan dianjurkan juga untuk vaksin influenza. Tapi vaksin influenza ini sifatnya masih opsional," kata dia dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR/RI, Kamis (26/1/2023).

Terkait kesediaan vaksin meningitis, dia menyebut, stok terakhir yang ada di Indonesia sudah habis, karena dimanfaatkan untuk jamaah umrah. Saat ini, pihaknya sedang dalam proses pengadaan vaksin untuk jamaah haji 2023.

Berdasarkan paparan yang ada, ditampilkan distribusi vaksin meningitis ini akan dilakukan ke seluruh provinsi pada bulan Februari. Selanjutnya, vaksinasi kepada jamaah haji akan dilakukan oleh dinas kesehatan (dinkes) kabupaten/kota pada Maret hingga Mei.

Untuk saat ini, Liliek menyebut, pihaknya sudah mengedarkan proses pemeriksaan kesehatan jamaah haji, kepada pihak puskesmas ataupun rumah sakit Kabupaten dan Kota. Tujuannya, agar mereka segera melakukan pemeriksaan kepada jamaah yang tercantum dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (SISKOHATKES) masuk nominasi berangkat tahun ini.

"Pemeriksaan kesehatan ini tidak termasuk jamaah yang ditunda keberangkatannya kemarin, karena sudah melakukan pemeriksaan. Namun, kami tetap melakukan pembinaan kesehatan kepada mereka," lanjutnya.

Pembinaan akan diberikan kepada jamaah yang hasil pemeriksaannya memerlukan konsultasi khusus, terlebih yang kondisi kesehatannya memiliki penyakit berisiko. Pihaknya disebut akan melakukan konsultasi kepada puskesmas atau rumah sakit terdekat dari lokasi jamaah.

Lebih lanjut, Liliek juga menyebut, pihaknya akan menyediakan obat-obatan selama pelaksanaan haji 2023. Obat ini disiapkan perpaket, yaitu paket jamaah, paket embarkasi, paket kelompok terbang (kloter) dan paket Arab Saudi.

Proses pengadaan penyiapan obat dan perbekalan kesehatan (perbekkes) ini dilakukan melalui e-catalog. Adapun pengiriman obat dan perbekkes waktunya ditentuka oleh Arab Saudi, yang diperkiraan pada bulan Mei.

"Untuk rekrutmen petugas ini pengumumannya sudah dilakukan pada 21 November 2022 dan ditutup pada 31 Desember 2022. Saat ini sedang proses seleksi dan verifikasi dokumen," ujarnya.

Liliek menyebut, nantinya Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat. Jumlah totalnya tergantung dari kloter yang disiapkan. Namun berdasarkan perhitungan awal, pelaksanaan haji tahun ini ada 520 kloter sehingga memerlukan TKH sebanyak 1.650 orang, dengan jumlah TKH di klinik sebanyak 320 orang.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement