Kamis 26 Jan 2023 22:47 WIB

Pakar: UMKM Penyelamat Resesi Ekonomi Asal Dapat Pembiayaan Murah

Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60 persen dengan serapan tenaga kerja 97 persen

Red: Lida Puspaningtyas
Peserta pameran merapikan produk yang dipamerkan pada acara UMKM Merah Putih 2022 di Jakarta, Selasa (29/11/2022). Bazzar yang diikuti oleh ribuan UMKM yang sebagaian besar binaan dari Rumah BUMN, Kemenkop UKM dan instansi lainnya tersebut berlangsung secara hybrid mulai dari 28 November hingga akhir tahun 2022. Event tahunan ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika
Peserta pameran merapikan produk yang dipamerkan pada acara UMKM Merah Putih 2022 di Jakarta, Selasa (29/11/2022). Bazzar yang diikuti oleh ribuan UMKM yang sebagaian besar binaan dari Rumah BUMN, Kemenkop UKM dan instansi lainnya tersebut berlangsung secara hybrid mulai dari 28 November hingga akhir tahun 2022. Event tahunan ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa UMKM dapat menjadi penyelamat ekonomi dari resesi ekonomi global asal mendapatkan pembiayaan murah.

"UMKM membutuhkan pembiayaan murah karena gap pembiayaan di UMKM masih cukup lebar termasuk sektor mikro," kata BhimaYudhistira di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Bhima menilai UMKM membutuhkan pendampingan terintegrasi, terkait beberapa tantangan yang dihadapi saat ini, seperti keberpihakan pada pembiayaan murah untuk usaha mikro, proteksi pasar dalam negeri terhadap produk impor, dan digitalisasi.

Oleh karena itu, UMKM perlu dukungan program pembiayaan. Tidak hanya melalui KUR, tetapi juga program-program pemerintah dan lembaga keuangan lainnya dengan suku bunga yang relatif lebih murah.