REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso menyebut berdasarkan BRI Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) Indeks, persepsi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap kondisi ekonomi pada tiga bulan pertama 2023 semakin baik.
"Indeks ekspektasi pelaku UMKIM di tiga bulan pertama 2023 naik dari 126,5 pada kuartal sebelumnya menjadi 130,1 berdasarkan survei pada kuartal IV 2022," kata Dirut BRISunarso dalam BRI Micro Finance Outlook di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Berdasarkan hasil survei yang sama, ia menyebut indeks bisnis UMKM juga menunjukkan volume dan omzet penjualan produk UMKM meningkat pada kuartal IV 2022 menjadi 105,9 dari sebelumnya 103,2. Kepercayaan pelaku usaha pada kemampuan pemerintah mengendalikan dan mengkonsolidasikan perekonomian juga meningkat dari 127,2 menjadi 138,3.
Hasil survei yang sama juga menunjukkan bahwa 55 persen dari responden UMKM memperkirakan nilai penjualan produk mereka akan meningkat pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, sementara 36,6 persen mengatakan akan sama saja, dan hanya 8,4 persen yang mengatakan nilai penjualan akan lebih rendah.
Dari responden UMKM yang memperkirakan nilai penjualan produk mereka akan meningkat, sebanyak 23 persen menyebut peningkatannya akan mencapai 20 hingga 29 persen, dan 43 persen menyebut peningkatannya hanya berkisar 1 sampai 19 persen. Nilai penjualan produk UMKM akan berdampak signifikan terhadap perekonomian mengingat UMKM berkontribusi hingga 62,55 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97,22 persen pekerja Indonesia.
"Ternyata pemilihan umum akan cenderung memberi dampak positif terhadap omzet penjualan pelaku UMKM, terutama satu tahun pemilu. Mungkin untuk keperluan mencetak spanduk dan mencetak kaos," kata Sunarso.