Jumat 27 Jan 2023 06:50 WIB

BI: Rupiah Menguat Ditopang Prospek Baik Ekonomi Indonesia

BI yakin semua fundamental ekonomi Indonesia mendukung penguatan rupiah.

Red: Fuji Pratiwi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Perry mengatakan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS ditopang oleh prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik di tengah gejolak ekonomi global dan risiko resesi dunia.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Perry mengatakan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS ditopang oleh prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik di tengah gejolak ekonomi global dan risiko resesi dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS ditopang oleh prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik di tengah gejolak ekonomi global dan risiko resesi dunia.

"Saya terus mengulang rupiah akan menguat setelah turbulensi global agak mendatar, kita lihat sekarang rupiah kita di bawah Rp 15 ribu per dolar AS karena semua fundamental kita mendukung penguatan rupiah kita," kata PerryWarjiyo dalam BI Annual Investment Forum 2023 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik, lanjutnya, ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, inflasi yang rendah, imbal hasil yang menarik, neraca berjalan yang surplus pada kuartal III 2022, investasi asing langsung meningkat, dan neraca pembayaran yang surplus. Rupiah pada awal 2023 mengalami apresiasi, di mana sampai 18 Januari 2023 menguat 3,18 persen secara point to point dan 1,20 persen secara rerata dibandingkan dengan level pada Desember 2022.

Dalam beberapa hari terakhir, kurs rupiah masih berada di bawah Rp 15 ribu per dolar AS. Rupiah pada Kamis pagi (26/1/2023) bergerak ke posisi Rp 14.977 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya pada Rabu (25/1/2023) Rp 14.965 per dolar AS.