REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Justin Bieber menjual seluruh hak cipta katalog musiknya ke Hipgnosis Songs Capital. Pelantun "Yummy" ini menjual katalog yang berisi 291 lagu dengan harga 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,9 triliun.

Pada Selasa (24/1/2023), Bieber menjual hak atas setiap lagu yang dia rilis atau minati hingga akhir tahun 2021 kepada Hipgnosis. Hipgnosis merupakan perusahaan investasi kekayaan intelektual (IP) musik dan manajemen lagu yang terdaftar di Guernsey, Inggris.

Penjualan katalog musik Justin termasuk enam album studionya, yaitu My World 2.0, Under the Mistletoe, Believe, Purpose, Changes, dan Justice. Proyek lainnya ialah "My World" dan "Journals" serta single hit "Baby", "Boyfriend", "What Do You Mean?", "Sorry", "Love Yourself", "Yummy", "Holy", dan "Peaches".

Pendiri Hipgnosis Song Management Merck Mercuriadis mengatakan akuisisi ini merupakan salah satu kesepakatan terbesar yang pernah dibuat untuk musisi di bawah usia 70 tahun. "Di usianya yang baru 28 tahun, dia adalah salah satu dari segelintir musisi yang menentukan di era streaming yang telah merevitalisasi seluruh industri musik," kata Mercuriadis, dilansir Aceshowbiz, Kamis (26/1/2023).

Hipgnosis sekarang memiliki 100 persen keuntungan yang diperoleh dari kredit penulisan dan rekaman Bieber. Hipgnosis juga memiliki hak terkait berupa uang yang dihasilkan dari pemutaran lagu-lagu Bieber di toko, restoran, dan lainnya secara publik.

Ikuti Whatsapp Channel Republika