Jumat 27 Jan 2023 01:31 WIB

Meski Alquran Dihina, Muallaf Robert Carter: Islam Tetap Agama Tercepat Tumbuh di Eropa

Penghinaan terhadap Alquran justru semakin memotivasi banyak orang mengenal Islam.

Red: Erdy Nasrul
Pelajar Palestina membakar bendera Swedia saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pelajar Palestina membakar bendera Swedia saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah kasus pembakaran Alquran di Swedia dan penghinaan kitab suci tersebut di Belanda, Islam tetap menjadi agama yang tumbuh tercepat di Eropa. “Meski pemberitaan tentang Islam sering dilakukan dengan nada negatif, tetap saja banyak orang Eropa, termasuk saya sendiri, memeluk Islam, Alhamdulillah,” kata seorang muallaf, Robert Carter dalam akun Twitternya @Bob_cart124, Selasa 24 Januari 2023.

Menurut penelitian Pew Research Center, jumlah pemeluk Islam di Eropa terus meningkat. Pada pertengahan 2010 hingga setahun kemudian saja, jumlah penganut Islam di Eropa dari 3,8 persen menjadi 4,9 persen atau dari 19,5 juta menjadi 25,8 juta orang.

Jumlah Muslim di Eropa pada 2022 diperkirakan mencapai 44 juta atau 6 persen dari keseluruhan penduduk di Benua Biru itu.

Baca juga : Pembakaran Alquran Tindakan Kebodohan Luar Biasa