Jumat 27 Jan 2023 08:01 WIB

Tata Cara dan Bacaan Bilal Sholat Jumat

Penyelenggaraan sholat Jumat ada yang bertugas sebagai bilal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Tata Cara dan Bacaan Bilal Sholat Jumat. Foto: Azan (ilustrasi)
Foto: forsil.org
Tata Cara dan Bacaan Bilal Sholat Jumat. Foto: Azan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dalam penyelenggaraan sholat Jumat, ada seorang yang ditunjuk sebagai Bilal atau yang disebut juga dengan muraqqi. Tugasnya adalah mengumandangkan azan, iqamat, dan seruan untuk khatib agar naik ke atas Mimbar.

Namun, sebagian umat Islam di Indonesia barangkali ada yang belum mengetahui doa dan tata caranya untuk menjadi seorang bilal Jumat. Bahkan, mungkin juga tidak memahami makna doa yang dibaca muraqqi tersebut.

Baca Juga

Untuk membantu sahabat Republika, berikut kami sajikan bacaan doa Bilal sholat Jumat lengkap dengan maknanya, serta tata caranya:

Pertama, bilal mengundang azan

 Sebelum khatib menyampaikan khutbah, Bilal Jumat akan berdiri untuk mengumandangkan azan pertama dengan menghadap arah kiblat. Pada saat mengumandangkan adzan pertama ini, seorang Bilal dianjurkan untuk memanjangkan suara sebagai pertanda bahwa sudah masuk waktu sholat Jumat.

Setelah azan selesai, Bilal Jumat biasanya akan memberikan jeda waktu agar jamaah sholat Jumat dapat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat.

Kedua, seruan untuk khatib

Setelah jamaah melaksanakan sholat sunnah, Bilal Jumat kemudian berdiri di depan mimbar dengan menghadap ke arah jamaah sembari membawa tongkat. Lalu, Bilal mengumandangkan seruan sebagai tanda Khatib untuk naik ke atas mimbar untuk memulai khutbah. Berikut bacaan seruan untuk khatib:

مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَو (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

(Ma’a syirol muslimin, wa zumrotal mu’minina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi hurairota rodliyallohu’anhu annahu qoola, qoola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wa sallam idza qulta lishohibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakhtubu faqod laghout, anshitu wasma’u wa athi’u rohimakumulloh (2 kali) Anshitu wasma’u wa athi’u la’alakum turhamun).

Artinya: "Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: ketika kamu berkata "ansit" kepada temanmu pada hari Jumat (salat Jumat), sedangkan khatib sedang berkhotbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan kebaikan dan taatilah, semoga Allah memberikan kepada kamu sekalian."

Ketiga, membaca sholawat dan doa

Setelah selesai mengumandangkan bacaan di atas, kemudian Bilal Jumat memberikan tongkat kepada Khatib. Setelah Khatib naik ke atas mimbar, Bilal membaca sholawat dan bacaan doa berikut:

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ

(Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad (2 kali) Allahumma sholli ‘ala sayyidina wa habibinaa wa syafi’iina wa maulanaa Muhammadin wa sallim wa rodliyallohu tabaaroka wa ta’ala ‘an saadatinaa ashaabi rosuulillahi ajma’in).

Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rasulullah."

Setelah Khatib sudah berada di atas mimbar, Bilal kemudian menghadap kiblat sembari membaca doa berikut:

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

(Allohumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin wa ‘ala aali sayyidina Muhammad, Allohumma qowwil islaam wal iiman, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal muslimaat, al ahya i minhum wal amwaat, wanshurhum ‘ala mu’aniddiin robbikhtim lanaa minka bilkhoir, yaa khoironnaashiriin, birohmatika yaa arhamarroohimiin).

Artinya: "Ya Allah, kuatkanlah keislaman dan keimanan kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, yang masih hidup dari mereka semua dan juga yang sudah meninggal, mudahkanlah mereka untuk mengokohkan agama, akhirilah (hidup) kami dari-Mu dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua penyayang."

Setelah itu, khatib kemudian akan memberikan salam dan duduk di atas mimbar.

Keempat, Bilal mengumandangkan azan kedua.

Setelah khatib memberi salam, Bilal shalat Jumat akan kembali mengumandangkan azan untuk kedua kalinya. Namun, Azan kedua ini tidak perlu menggunakan nada yang panjang seperti adzan pertama.

Setelah azan selesai, barulah khatib berdiri untuk menyampaikan khutbahnya sekitar 15 menit. Lalu, saat khatib duduk di antara dua khutbah, Bilal shalat Jumat membaca sholawat berikut:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ، وَزِدْوَاَنْعِمْ وَتَفَضَلْ وَبَارِكْ ، بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى زَيْنِ عِبَادِكْ ، وَاَشْرَفِ عِبَادِكَ ، سَيِّدِاْلعَرَبِ وَاْلعَجَمِ ، وَاِمَامِ طَيْبَةَوَاْلحَرَمِ ، سَيِّدِنَاوَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَّعَلىٰ آلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالىٰ عَنْ كُلِّ صَحَا بَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

(Allahumma Sholli wa sallim, wa zid wa an’im wa tafadlol wa baarik, bi jalaalika wa kamaalika ‘ala zaini ‘ibadik, wa asyrofi ‘ibadika, sayyidil ‘arobi wal ‘ajami, wa imaami thoibata walharomi, sayyidinaa wa maulanaa muhammadin wa ‘ala aalihi wa shohbihii wa sallim wa rodhiyallohu tabaaroka wa ta’ala’an kulli shohaabati rosulillahi ajma’in).

Itu adalah bacaan sholawat yang umum dibaca. Namun, Bilal juga bisa membacakan shalawat yang lebih pendek. Setelah itu, barulah khatib akan melanjutkan khutbah keduanya atau khutbah terakhir.

Terakhir, Bilal mengumandangkan iqamah.

Selesai khutbah Jumat kedua, kemudian Bilal akan berdiri lagi untuk mengumandangkan iqamah agar jamaah jamaah segera bersiap-siap untuk melaksanakan sholat Jumat. Tugas bilal pun selesai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement