REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau kesiapan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) asosiasi negara-negara Asia Tenggara atau Asean Summit ke-42. Salah satu yang didatangi Erick ialah Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT yang berlokasi satu jam penerbangan dari Bali.
Erick hadir bersama beberapa orang menteri lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pada 27-28 Januari 2023. “#satsET menyulap Hotel Meruorah untuk venue the 42nd ASEAN Summit. Acara ini akan dihadiri sejumlah kepala negara dan delegasi internasional, Mei mendatang. The devils are in the details. Detail yang terlihat kecil dan sederhana bisa sangat berpengaruh terhadap hal yang lebih besar," ujar Erick dalam unggahannya di Instagram @erickthohir, Jumat (27/1/2023).
Dalam tinjauannya, mantan Presiden Inter Milan tersebut meminta agar pada salah satu bagiannya menggunakan kayu Ulin. "Tinjauan hari ini dengan beberapa kementerian InsyaAllah bisa menjadi awal yang baik," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Menarik ditelusuri tentang Kayu Ulin tersebut. Pilihan Erick memang tidak salah. Informasi yang dihimpun dari laman Sekretariat Kabinet menunjukkan bahwa Pohon Ulin telah menjadi pohon yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Pohon Persahabatan dengan para pemimpin dunia.
Pada 2 Maret 2017, Presiden menanamnya bersama Raja Salman dari Arab Saudi di belakang Istana Merdeka. Kemudian pada 22 Mei 2017, Presiden menanam bersama Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Istana Kepresidenan Bogor dan Center for International Forestry Research (CIFOR), Kelurahan Situ Gede, Bogor Barat, Kota Bogor.
Begitu juga dengan Presiden Namibia Hage Gottfried Geingob menanam Pohon Ulin di Istana Kepresidenan Bogor, pada 30 Agustus 2018. Terbaru, Presiden juga menanam Pohon Ulin bersama Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. beserta Ibu Louise Araneta–Marcos di Istana Kepresidenan pada 5 September 2022.
Pada 1992, Departemen Kehutanan (sekarang Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup), seperti ditulis oleh laman Pemerintah Kabupaten Bogor, menyatakan bahwa kayu ulin ini merupakan salah satu jenis kayu mewah atau kayu indah yang masuk dalam daftar jenis pohon untuk ditanam untuk berbagai tujuan.
Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) atau biasa disebut kayu besi adalah salah satu kayu yang terkenal dan terkuat di habitatnya di hutan Kalimantan.
Dalam Repository Institut Pertanian Bogor (IPB) Ade Zumarlin menulis bahwa Kayu Ulin telah lama dikenal memiliki mutu yang tinggi, tahan terhadap serangan rayap dan berbagai kondisi alam, namun daya regenerasi dan pertumbuhannya sangat lambat.
Semakin gencarnya permintaan akan kebutuhan kayu Ulin, maka keberadaan jenis ini di hutan alam mulai terancam. Saat ini pemerintah Kalimantan Selatan dan perusahaan HTI di Kalimantan sudah mulai membudidayakan Ulin dan menggalakkan penanaman kayu Ulin pada hutan tanaman guna mengantisipasi kepunahan dan keberlangsungan tetap tersedianya Ulin di pasaran.