Jumat 27 Jan 2023 10:38 WIB

Toyota Resmi Tunjuk Presiden dan CEO Baru

CEO Toyota diharapkan bisa meraih capaian baru.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang anak laki-laki melintas di depan logo Toyota di Tokyo, Rabu (15/1). Toyota Motor Corp menunjuk Koji Sato sebagai Presiden dan CEO pada Kamis (26/1/2023).
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Seorang anak laki-laki melintas di depan logo Toyota di Tokyo, Rabu (15/1). Toyota Motor Corp menunjuk Koji Sato sebagai Presiden dan CEO pada Kamis (26/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Toyota Motor Corp menunjuk Koji Sato sebagai Presiden dan CEO pada Kamis (26/1/2023). Perombakan direksi tersebut cukup mengejutkan dan membuat Akio Toyoda sebagai pemimpin generasi ketiga mundur sebagai pimpinan perusahaan pembuat mobil terlaris dunia itu.

Toyota mengatakan, Sato yang berusia 53 tahun itu akan mulai menjabat pada 1 April 2023. Sato, sebelumnya menjabat sebagai chief branding officer dan presiden merek mewah Toyota Lexus. Ia mengambil alih kepemimpinan pada saat pergolakan besar industri dengan booming kendaraan listrik sekarang menjadi pusat perhatian.

Baca Juga

"Dia memiliki pemain muda, dan rekan-rekan yang berpikiran sama. Saya berharap tim ini melampaui batas yang tidak dapat saya tembus," kata Toyoda kepada wartawan, dikutip dari Japan Today, Jumat (27/1/2023).

Ia menambahkan, untuk mendorong perubahan di era di mana masa depan tidak dapat diprediksi, kepala manajemen harus terus berada di garis depan. Untuk itu, stamina, energi, dan semangat sangat diperlukan.

Toyoda yang kini menginjak usia 66 tahun, adalah cucu pendiri perusahaan Kiichiro Toyoda. Ayahnya Shoichiro Toyoda juga memimpin Toyota pada 1980-an dan 1990-an.

Dia dikenal sebagai pemimpin yang karismatik, setelah mengarahkan grup melalui skandal kontrol kualitas yang membuatnya meminta maaf di depan Kongres AS dan kekacauan rantai pasokan yang disebabkan oleh gempa dan tsunami Jepang pada 2011. Baru-baru ini, dia bekerja untuk memperkuat ambisi Toyota di sektor kendaraan listrik utama.

Perusahaan memelopori mobil hibrida, tetapi beberapa kritikus mengatakan Toyota lambat untuk beralih ke mesin bertenaga baterai bahkan ketika permintaan untuk mobil rendah emisi melonjak. Pada Desember 2021, Toyota menaikkan target penjualan kendaraan listriknya sebesar 75 persen dan berencana meluncurkan 30 model listrik bertenaga baterai pada pergantian dekade.

Adapun Sato telah bekerja untuk Toyota sejak lulus dengan gelar sarjana teknik mesin pada 1992. "Saya seorang insinyur dan telah lama berkecimpung dalam pengembangan mobil. Saya suka membuat mobil," kata Sato.

Sementara itu, Toyoda akan menggantikan Takeshi Uchiyamada yang berusia 76 tahun sebagai ketua dewan. Uchiyamada adalah chief engineer team yang mengembangkan Prius yang sangat populer, model hybrid pertama yang diproduksi secara massal di dunia.

Meskipun Toyoda hanya memiliki sebagian kecil saham Toyota, beberapa anak perusahaan dijalankan oleh anggota keluarga besar dalam sistem kepemilikan silang yang kompleks.

Pada November, Toyota mempertahankan perkiraan laba bersih tahunannya tidak berubah karena pelemahan yen mengimbangi kekurangan cip global dan gangguan rantai pasokan yang telah berulang kali memaksanya memangkas target produksi. Semikonduktor adalah komponen penting dari mobil modern dan kelangkaan cip yang dipicu pandemi telah menghantam Toyota dan para pesaingnya di seluruh dunia.

Namun pada Januari, pihaknya menetapkan target produksi untuk 2023 sebesar 10,6 juta kendaraan merek Toyota dan Lexus, di atas angka produksi dalam beberapa tahun terakhir, bahkan termasuk 9,05 juta unit pada pra-pandemi 2019. Namun, ada risiko produksi akan turun hingga 10 persen lebih rendah karena kekurangan suku cadang yang sedang berlangsung.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement