Jumat 27 Jan 2023 13:10 WIB

Pj Gubernur Heru Ajak Jajaran Hijaukan Ruang Publik di Jakarta

Pemprov DKI menanam 2.700 pohon di berbagai lokasi dan berbagai jenis tanaman.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono memerintahkan jajarannya untuk menghijaukan lahan aset milik daerah dan ruang terbuka publik dengan menanam 2.700 tanaman berbagai jenis pohon. Langkah itu untuk menambah keasrian Jakarta.

"Pemda DKI menanam 2.700 pohon di berbagai lokasi dan berbagai jenis tanaman," kata Heru di Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus), Jumat (27/1/2023).

Heru menjelaskan, penghijauan tidak hanya dilakukan di lahan atau gedung yang menjadi aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, tetapi juga dilakukan di lokasi tertentu per satu kelurahan. Misalnya, di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan taman baru hasil penataan kawasan.

"Kemarin sudah ada 256 lokasi, plus RPTRA yang kami tetap rawat dan taman-taman yang lain. di Jakarta Pusat ada 104 taman, ditambah satu hari ini, jadi 105 taman," katanya.

Kalau satu bulan satu lokasi di satu kelurahan, sambung Heru, ada 256 lokasi taman akan bertambah lagi. Salah satu gedung milik pemerintah yang dihijaukan adalah Laboratorium Balai Tekstil Jakarta di Cempaka Putih, Jakpus.

Di lahan terbuka hijau seluas 761 meter persegi (m2) tersebut, ditanam 525 pohon yang terdiri dari 500 cabai rawit, 15 pohon cempaka putih dan 10 pohon ketapang kencana. Sedangkan ribuan pohon yang ditanam di aset milik pemerintah dan ruang terbuka.

Di antaranya, mangga, belimbing, jambu air, jambu bol, jambu jamaika, buni, bisbol dan jeruk. Untuk pohon pelindung yang ditanam di antaranya yangtabebuya dantrembesi. Sebelumnya, Heru juga membagikan sekitar 10 ribu tanaman pangan yang disebar kelima wilayah administrasi DKI Jakarta.

Penghijauan juga dilakukan di sepanjang aliran Sungai Kalimalang di bawah Tol Bekasi-Cawang Kampung Melayu (Becakayu). Kegiatan itu untuk menjaga kualitas mutu air baku Jakarta.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement