REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, sektor keuangan memainkan peranan penting dalam menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di masa depan. Hal itu sekaligus dalam mengembangkan berbagai sektor yang bisa mendorong perekonomian domestik.
“Kita punya PR (pekerjaan rumah) besar memperdalam sektor keuangan Indonesia ke depan,” kata dia dalam keterangan resmi yang dilansir pada Jumat (27/1/2023).
Ia menjelaskan, sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia dapat didorong dengan penggunaan produksi dalam negeri, pemanfaatan ekonomi digital, pengembangan ekonomi hijau, pengembangan UMKM, hilirisasi industri sawit dan sumber daya alam, serta reformasi sektor keuangan.
Terkait Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terutama dari sisi perbankan, kata dia, yakni bagaimana menyediakan akses permodalan bagi UMKM nasional. "Di sini sektor keuangan memainkan peranan yang sangat penting,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar meningkatkan target penyaluran kredit perbankan kepada UMKM di sekitar 30 persen pada 2024. Menurut Wamenkeu, hal tersebut dapat menciptakan UMKM dan bisnis baru di Indonesia.
“Kemudian, nantinya bisa meningkatkan PDB (produk domestik bruto) kita melalui penggunaan dan produksi dalam negeri dan disediakan dananya dan disediakan cara berkembangnya. Termasuk oleh sektor keuangan kita,” tutur dia.
Suahasil melanjutkan, sektor keuangan Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan. Artinya masih sangat terbuka luas kemungkinan mengembangkan berbagai industri lain, seperti asuransi, dana pensiun, dan pembiayaan.
“Kalau kita lihat dari aset bank, kita di bawah dari negara-negara tetangga. Kapitalisasi pasar modal kita juga di bawah. Aset industri asuransi per PDB kita juga yang rendah," kata Suahasil.
Dirinya melanjutkan, aset dana pensiun terhadap PDB nasional juga relatif tidak terlalu tinggi. Maka, itu menjadi pekerjaan rumah besar bagaimana mendorong supaya terjadi pengembangan di pasar keuangan.
"Ini terus kita dorong ke depannya,” ujar Wamenkeu.
Ia berharap, beberapa lanjutan relaksasi bagi restrukturisasi perbankan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dapat digunakan dengan baik demi mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
“The most important ultimate goal dari apa yang kita lakukan di setiap pekerjaan kita, entah di pemerintahan, entah di perbankan, di sektor keuangan, the most important ultimate goal yaitu menciptakan kesejahteraan. Kita tetap optimistis namun tetap mewaspadai berbagai macam hal yang bisa saja muncul. Kami berharap di dalam kita membangun, kita akan terus mendorong pemulihan ekonomi Indonesia,” tegasnya.