Ini Kronologi Penyerangan Bus Arema FC di Sleman
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Logo Arema FC | Foto: wikipedia
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manager Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, mengungkapkan kronologi singkat mengenai penyerangan bus tim 'Singo Edan' di Sleman, Kamis (26/1/2023). Peristiwa penyerangan tersebut menyebabkan sejumlah awak tim mengalami luka-luka.
Wibie mengatakan, tim awalnya diminta panitia pelaksana (panpel) untuk keluar dari stadion setelah laga melawan PSS Sleman selesai. "Kan awalnya memang disuruh menunggu sampai suporter pulang, ternyata suporter tidak ada yang pulang," kata Wibie saat dihubungi wartawan, Jumat (27/1/2023).
Menurutnya, sejumlah suporter terlihat menunggu kehadiran tim 'Singo Edan' yang hendak kembali ke hotel. Setelah tim Arema FC keluar, mereka langsung diserang oleh para oknum suporter. Situasi tersebut menyebabkan kaca mobil yang ditumpangi Arema FC pecah.
Kondisi ini pun menyebabkan sejumlah pemain dan tim pelatih mengalami luka-luka serta trauma. Beberapa personil yang mengalami luka seperti Dendi Santoso, Adilson Maringa, Ahmad Figo dan Kuncoro.
Mereka terluka karena terkena pecahan kaca dan batu serta batako yang berukuran cukup besar. Dengan adanya kejadian ini, manajemen siap menyampaikan protesnya kepada PSSI dan PT LIB.
Hal ini karena sejak awal pertandingan memang sudah muncul kata-kata dan tulisan rasis dari suporter setempat. Infomasi ini sudah banyak diketahui oleh berbagai pihak termasuk operator.
"Kita pasti ngajukan protes. Kita susun, layangkan protes karena kan gimana ya keamanan sana. Tadi juga ya sudah ngatasi (tidak bisa mengantisipasi), wong massa begitu banyak," kata dia menambahkan.
Seperti diketahui, Arema FC menjalani pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, Kamis (26/1/2023). Pada pertandingan tersebut, Arema FC harus menelan kekalahan dengan skor 2-0 dari PSS Sleman.