Jumat 27 Jan 2023 14:07 WIB

12 Siswa Pengasinan Depok Mual Setelah Makan Roti Gratis Sudah Kembali Sekolah

Disayangkan pihak sekolah tidak hati-hati dalam menerima makanan gratisan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Keracunan makanan (Ilustrasi)
Foto: kidshealth.org
Keracunan makanan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pendidikan Kota Depok memastikan, sebanyak 12 siswa SDN Pengasinan 1 Sawangan yang merasakan mual-mual setelah makan roti promosi sudah kembali sekolah. Dinas ini memastikan ada 12 siswa SDN Pengasinan 1 Sawangan yang merasakan mual-mual setelah makan roti merek Yamuzuki May Roti yang dibagikan secara gratis pada, Selasa (24/1/2023). 

Sebelumnya diberitakan ada 79 siswa SDN Pengasinan 1 keracunan setelah makan roti yang dipromosikan tersebut. "Yang diberitakan terdampak langsung sekitar 70 itu, saya tidak mengerti samplingnya seperti apa. Yang jelas ada 12 siswa terdampak dan sudah ditangani langsung Puskesmas," kata Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Depok Awang Buang, saat dihubungi Republika, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga

Karena tidak ada masalah lanjutan setelah kejadian itu, Awang memastikan, keesokan harinya, pada Rabu (25/1/2023), 12 anak yang terdampak sudah masuk sekolah. Dia memastikan anak-anak sudah bisa belajar dengan kondisi sehat wal afiat.

"Alhamdulillah pada hari Rabu siswa itu masuk tidak ada yang tidak masuk," katanya.

Awang mengatakan, sejak peristiwa itu pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap SDN Pengasinan 1. Pemantau dilakukan untuk memastikan tidak masalah lanjut terhadap 12 siswa yang mengalami mual-mual setelah makan roti merek Jepang.

"Sampai hari Kamis kita pantau, anak-anak Insya Allah dalam kondisi baik," katanya.

Awang menyampaikan, menurut informasi bahwa merek roti ini juga telah membagikan roti secara gratis di SDN Sawangan 1 dan SDN Cinangka 2. Dan tidak ada siswa yang telah mengalami kejadian mual-mual seperti yang terjadi terhadap siswa SDN Pengasinan 1. "Tidak ada kasus," katanya.

Namun, dia tetap menyesalkan kepada pihak sekolah atas ketidak hati-hatian dalam menerima makanan gratisan. Sehingga, ada siswa yang mengalami mual setelah makan makanan yang dibagikan secara gratis.

"Kita menyesalkan ketidak telitian teman-teman di lapangan dalam mengkonsumsi makanan," katanya.

Untuk itu, dia menyarankan, setiap ada kegiatan di sekolah perlu koordinasi dengan Dinas Pendidikan. Karena setiap ada kegiatan promosi, kerja sama atau kegiatan apapun yang terkait dengan siswa perlu ada koordinasi dengan dinas terkait.

"Pihak-pihak terkait yang masuk sekolah itu perlu ada koordinasi. Biasanya mereka menyampaikan ke Dinas untuk mendapatkan rekomendasi atau izin," katanya.

Awang mengaku, pihak sekolah Pengasinan 1 ini tidak ada koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Depok akan ada kegiatan promosi roti gratisan. "Ini mereka tidak," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement