REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Analisa Data dan Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution menyebut bahwa pimpinan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan bertemu. Mereka akan segera memfinalkan terbentuknya Koalisi Perubahan.
Partai Demokrat meyakini, PKS dan Partai Nasdem sudah satu frekuensi untuk segera mungkin mendorong terbentuknya koalisi. Hal ini guna memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen, untuk mengusung Anies Baswedan.
"Penandatanganan kesepakatan koalisi yang dilakukan para Ketum partai, jadi tahapan penting menuju deklarasi penetapan paket capres dan cawapres, dan dibentuknya Sekretariat Perubahan. Saat ini, baru Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden," ujar Syahrial lewat keterangan tertulisnya, Jumat (27/1).
Sedangkan terkait calon wakil presiden (cawapres), Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Anies. Tujuannya untuk menghadirkan dwitunggal yang harmonis, mampu menjaga keseimbangan koalisi, dan berkontribusi memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Saat ini, kecil Demokrat, PKS, dan Nasdem makin intensif melakukan komunikasi. Menyiapkan momentum dalam waktu tidak terlalu lama agar Koalisi Perubahan bisa terwujud dan ditandatangani masing-masing Ketum mitra koalisi," ujar Syahrial.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali berharap pihaknya juga dapat membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) seperti Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Harapan tersebut disampaikannya, karena komunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebutnya hampir rampung.
"Pembicaraan kami dengan PKS dan Demokrat juga sangat serius dan juhg hampir rampung, tetapi sekali lagi bahwa politik itu sangat dinamis," ujar Ali di Sekber Partai Gerindra-PKB, Jakarta, Kamis (26/1).
Ali beberapa hari lalu menyebut, Partai Nasdem tengah mencari alternatif koalisi untuk mengusung Anies sebagai calon presiden (capres). Namun usai pertemuan tersebut, ia mengeklaim bahwa alternatif tersebut belum dipikirkan pihaknya.
"Tentunya menjadi hal yang wajar kalau kemudian hari ini kita berkunjung. Hari ini kami belum berpikir untuk mencari alternatif, karena pembicara kamu dengan PKS dan Demokrat juga sangat serius dan juga hampir rampung," ujar Ali.