Pemkab Klaten Masih Tunggu Asesmen untuk Perawatan Anak yang Hilang 25 Tahun

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi

Kondisi terkini Agus setelah 25 tahun pergi dari rumah karena takut sunat, Kamis (26/1/2023).
Kondisi terkini Agus setelah 25 tahun pergi dari rumah karena takut sunat, Kamis (26/1/2023). | Foto: Republika/Alfian

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos dan P3AKB) menunggu hasil dari asesmen untuk perawatan Agus Ahmadi warga Sidowayah, Polanharjo, Klaten. 

Kadinsos dan P3AKB Klaten, M Nasir mengatakan jika secara kondisi Agus Ahmadi tergolong sebagai warga miskin maka pihaknya wajib membantu. Kendati demikian pihaknya masih akan melakukan proses asesmen terlebih dahulu.

"Jelas kalau itu warga miskin sudah jadi kewajiban kita. Mungkin kalau belum sehat akan kita rujuk ke rumah sakit tapi semua diawali asesmen dulu. Nanti hasil asesmen ada tindak lanjut apa baru kita rumuskan," kata Nasir ketika dihubungi, Jumat (27/1/2023).

Terkait identitas Agus yang menjadi salah satu kendala pengajuan bantuan untuk pemeriksaan kesehatan, Nasir mengatakan akan melakukan sinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. 

"Kalau identitas tetap hasil asesmen kalau perlu koordinasi dengan Dukcapil ya kita koordinasikan agar segera dilakukan perekaman identitas dan kalau butuh perawatan kita koordinasikan dengan rumah sakit agar segera dirawat. Akan kita asesmen baru tindak lanjutnya sesuai asesmen yang ada dengan kewenangan masing-masing OPD," katanya.

Nasir mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui adanya perihal Agus. Namun, ia mengatakan belum ada laporan secara resmi dari tingkat kelurahan. "Kita sudah tahu terkait dengan peristiwa mas Agus kan kita asesmen merupakan bukti untuk melakukan tindak lanjut. Tapi nanti belum ada laporan resmi," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sidowayah Mujahid Jaryanto mengatakan kondisi Agus sekarang memang sakit di kakinya sebelah kanan. Ia mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan ternyata gula darahnya mencapai 265.

"Agus itu jadi ternyata hari ini setelah diperiksa tadi gula darahnya 265. Tapi dari desa berencana memeriksakan di puskesmas, ya nanti mbayar dulu sementara gak papa," katanya.

Kendati demikian, mengingat kondisi keluarga Agus yang bisa dibilang tidak mampu, Mujahid mengharapkan ada donatur yang membantu pengobatan Agus.

"Jadi kami mengharapkan adanya donatur untuk membantu mas Agus, ya uluran tangan yang bisa membantu. Kan kondisi ekonomi keluarganya ibunya sudah gak kerja dan kakaknya juga kerja serabutan laden tukang jadi di situ ada lima orang dan sekarang ada enam orang," katanya.

Terkait identitas agar Agus bisa mengajukan bantuan pemeriksaan ke pemerintah, Mujahid meminta agar pihak Pemkab membatu untuk data kependudukannya. "Karena belum ada data kependudukan barangkali nanti dari pemerintah dibantu pengadaan KTP dan sebagainya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Kondisi Terkini Pemuda Klaten Hilang 25 Tahun karena Takut Sunat

Takut Sunat, Anak Warga Klaten Tinggalkan Rumah, Baru Pulang Setelah 25 Tahun

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark