JLS Tulungagung-Trenggalek Diyakini Dongkrak Pariwisata Pansela
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk memadatkan aspal hotmix jalur lintas selatan (JLS) yang sedang dibangun di pesisir selatan Pucanglaban, Tulungagung, Jawa Timur. | Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Lot 6 dan 7 Jawa Timur segera rampung. Bahkan pembangunan fisik untuk Lot 7 JLS sudah 100 persen selesai. Sedangkan untuk Lot 6 JLS masuk tahap finishing.
Ini berarti JLS Tulungagung-Trenggalek sudah tersambung. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, optimistis tersambungnya JLS Tulungagung-Trenggalek dapat mendongkrak sektor ekonomi dan pariwisata yang di kawasan pantai selatan (pansela) Jatim. "Insya Allah sesuai target April 2023 mendatang lot 6 akan 100 persen rampung," kata Khofifah, Jumat (27/1).
Khofifah menjelaskan, nantinya akan ada tiga rest area yang dibangun. Rinciannya, dua di wilayah Tulungagung, yaitu di dekat Pantai Brumbun dan di atas Pantai Klathak. Adapun satu rest area sisanya dibangun di Tumpak Untang, Kabupaten Trenggalek.
"Namun untuk saat ini baru wilayah rest area Tumpak Untang yang dilakukan pengurukan. Informasi yang saya terima kira-kira rest area ini luasnya mencapai 25 hektare," kata Khofifah.
Saat ini, pengerjaan JLS Lot 6 tengah berprogres dengan pengerjaan proyek di sekitaran pintu masuk wisata Pantai Prigi-Karanggono-Mutiara. Pembangunan jalan dan jembatan di kawasan pantai selatan Jatim bertujuan memperlancar arus perekonomian barang jasa, serta meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pariwisata di Tulungagung dan Trenggalek.