REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejakgung) mendalami peran Gregorius Aleks Plate (GAP) dalam penyidikan dugaan korupsi dan tindak picana pencucian uang (TPPU) pembangunan serta penyedian infrastruktur BTS 4G BAKTI di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). GAP diduga terlibat dalam proyek ‘bancakan’ senilai Rp 10 triliun sepanjang 2020-2022 itu.
GAP juga diduga turut menikmati uang, serta fasilitas-fasilitas di Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) juga di Kemenkominfo.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kuntadi mengatakan, timya sudah memeriksa GAP sebagai saksi pada Kamis (26/1/2023).
Dalam pemeriksaan, Kuntadi mengungkapkan tak ada ditemukan GAP dalam jabatan struktural di BAKTI maupun sebagai staf di lingkungan Kemenkominfo. “Kita dalami perannya. Karena dia (GAP) ini, tidak ada (jabatannya) di BAKTI, tetapi ikut menikmati fasilitas-fasilitas yang ada di BAKTI. Kemana-mana dapat (fasilitas) dari BAKTI. Juga dari kementerian. Ke luar negeri difasilitasi dari BAKTI,” kata Kuntadi kepada Republika.co.id, Jumat (27/1/2023).
Kuntadi tak mau berspekulasi tentang GAP ada hubungan persaudaraan maupun relasi kekeluargaan dengan Menkominfo Johnny Gerard Plate. Melihat adanya kesamaan fam, maupun marga. “Kalau itu, silakan tafsirkan sendiri,” kata Kuntadi.
Tetapi Kuntadi mengungkapkan dari penyidikan, adanya peran GAP, dalam proyek pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI di Kemenkominfo. “Makanya kita lakukan pemeriksaan, siapa dia (GAP) itu. Staf ahli (menteri) bukan. SK-nya nggak ada. Di BAKTI, juga gak ada. Vendor juga bukan. Tetapi ikut menikmati (fasilitas dan uang dari BAKTI),” tegas Kuntadi.
Kasubdit Penyidikan Jampidsus Prabowo mengungkapkan, GAP saat diperiksa, bukan cuma menyangkut soal dugaan korupsi dalam proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI. Tetapi, juga terkait dengan dugaan TPPU.
“Dia (GAP) diperiksa di tipikornya (tindak pidana korupsi), juga menyangkut soal pencucian uangnya. Tetapi ini kan baru (pemeriksaan) pertama. Nanti jika dibutuhkan, kan ada pemeriksaan lanjutannya,” ujar Prabowo.
Tetapi Prabowo, pun mengaku tim penyidikan belum mengetahui adanya relasi kekeluargaan antara GAP dengan Johnny Plate. “Kalau dari namanya sama. Kalau dibilang saudara, tetapi itu kan marga,” ujar Prabowo.
Penelusuran Republika.co.id dari pemberitaan, nama Gregorius Aleks Plate pernah muncul sebagai staf ahli khusus Menkominfo Johnny Plate sejak 2020. Dalam pemberitaan, GAP kerap mendampingi Menkominfo Johnny Plate bepergian dinas ke luar kota.
Republika.co.id mengonfirmasi hal tersebut kepada Menkominfo Johnny Plate. Juga menanyakan tentang jabatan, maupun hubungan kekerabatan dengan GAP. Namun, Menkominfo Johnny Plate, sejak Kamis (26/1/2023) tak menggubris pertanyaan via WhatsApp tersebut. Ketika dihubungi via telefon pun Menkominfo tak menjawab.
Republika.co.id juga meminta konfirmasi kepada GAP via sambungan telepon, Jumat (27/1/2023). Tetapi, nomor kontak miliknya, memberikan informasi tak aktif dan berada di luar jangkauan. Bersama GAP, dalam pemeriksaan Kamis (26/1/2023), tim penyidikan di Jampidsus juga memeriksa satu pejabat tinggi di Kemenkominfo, yakni Usman Kansong (UK). Ia diperiksa selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik di Kemenkominfo.
Selain itu juga memeriksa Muchlis Muchtar (MM) yang disebut sebagai pihak swasta. “GAP, UK, dan MM, diperiksa sebagai saksi,” kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung Ketut Sumedana.