Jumat 27 Jan 2023 23:57 WIB

Wali Mengaku Terbuka Ciptakan Single Berbahasa Daerah Selain Sunda

Wali akui ciptakan single berbahasa Sunda karena dua anggota bersuku Sunda

Vokalis Band Wali, Farhan Zainal Muttaqin atau Faank menyanyikan lagu. Usai merilis single yang keseluruhan liriknya berbahasa Sunda berjudul Kumaha Aing, grup band Wali mengaku terbuka untuk menciptakan single-single dengan menggunakan bahasa daerah lain di Indonesia.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Vokalis Band Wali, Farhan Zainal Muttaqin atau Faank menyanyikan lagu. Usai merilis single yang keseluruhan liriknya berbahasa Sunda berjudul Kumaha Aing, grup band Wali mengaku terbuka untuk menciptakan single-single dengan menggunakan bahasa daerah lain di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai merilis single yang keseluruhan liriknya berbahasa Sunda berjudul "Kumaha Aing", grup band Wali mengaku terbuka untuk menciptakan single-single dengan menggunakan bahasa daerah lain di Indonesia.

"Kalau nanti ada masukan bikin lagu pakai bahasa Jawa, bahasa Papua, dan sebagainya, kalau ada yang support kami, insya Allah semampu kami (akan melakukannya)," kata Apoy yang merupakan gitaris grup band tersebut saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Apoy mengungkapkan, ia dan rekan sesama bandmemang memiliki keinginan untuk memperkaya budaya nusantara lewat karya yang diciptakan. Jika belakangan lagu-lagu berbahasa Jawa sudah sangat populer, maka menurut dia, kini giliran Wali membawa bahasa Sunda untuk meramaikan industri.

"Nanti Sumatra Barat, Kalimantan, Sulawesi, dan akhirnya ini mengerucut pada kecintaan kita kepada NKRI," imbuh Apoy.

Selain menyampaikan pesan budaya, Apoy menambahkan bahwa Wali juga selalu ingin menyampaikan pesan moral yang relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Mengenai single "Kumaha Aing" yang baru diluncurkan, Apoy mengatakan bahwa lirik di single tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap arogansi manusia yang kerap merasa dirinya lebih superior dibandingkan manusia lainnya. "Kumaha aing" sendiri jika dalam bahasa Indonesia berarti "terserah saya" atau "semau saya".

"Kita harus hati-hati. Jangan sampai diksi itu melekat dalam kehidupan pribadi dan akhirnya jadi kebiasaan. Ini reminder buat kita, kita harus ingat bahwa kita tidak hidup abadi. Kekuasaan, kehebatan, superioritas yang kita punya tidak akan abadi," ujar Apoy.

Bahasa Sunda sendiri dipilih sebab dua anggota Wali yakni Apoy dan Faank merupakan orang Sunda. Selain itu, bagi Apoy, dirinya juga ingin membuat orang tua bahagia.

"Kita pengin juga menyenangkan orang tua yang notabene orang Sunda. Jadi meskipun anaknya kurang bisa bahasa Sunda, tapi bisa nyanyi lagu Sunda. Jadi penginnya begitu, nyenengin di mana tempat kami lahir," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement