REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Majida Obaid baru saja menuntaskan shalat. Lalu, peluru menembus bagian tubuhnya saat tentara Israel melakukan penyerangan ke kamp pengungsian warga Palestina di Jenin, Tepi Barat, Kamis (26/1/2023). Tubuh perempuan berusia 61 tahun itu pun tersungkur.
Kifaya Obaid, anak perempuan Majida, menuturkan kisah pilu itu. Kifaya mengungkapkan, dirinya melihat ibunya duduk, melongok keluar melalui jendela kamarnya usai menunaikan shalat. Sebelum peristiwa naas itu, ia segera menuruni tangga, terdengar suara tembakan.
‘’Ibu saya baru saja selesai shalat dan duduk depan jendela kamarnya. Saya menemukan ibu jatuh dari kursinya dan terluka di bagian lehernya,’’ ungkap Kifaya seperti diberitakan Aljazirah, Jumat (27/1/2023).
Kifaya meletakkan tangan di leher ibunya yang berdarah. Ia mendengar ibunya melantunkan syahadat. Ia memapah lengan ibunya hingga sekelompok pemuda melarikannya ke klinik medis terdekat. Sayang, tak lama berselang Majida mengembuskan napas terakhir.
Kifaya mengatakan, sebelum terjadi penembakan atas ibunya, ia melihat sejumlah tentara berada di rooftops, mengepung bangunan rumahnya. Majid, salah satu dari sembilan korban meninggal akibat tembakan tentara pendudukan Israel. Satu-satunya korban perempuan.
Pasukan Israel menyatakan mencari laporan atas kematian Majida Obaid tetapi belum mengeluarkan pernyataan lanjutan atas kejadian tersebut. Selain sembilan orang kehilangan nyawa, 20 orang lainnya terluka dalam peristiwa di Jenin tersebut.
’’Majida Obadi sosok yang dicintai dan ceria,’’ ujar Kifaya. Majida selalu mendukung dan menyemangati para pemuda di kamp. Ia selalu berdoa agar mereka mendapat perlindungan dan kemenangan saat para tentara Israel menyerbu kamp.
Nyawa lain juga melayang menyusul aksi kekerasan tentara Israel di Jenin. Seorang pria bersenjata menewaskan sekitar tujuh orang serta melukai 10 lainnya di sebuah sinagog di pinggiran Yerusalem, Jumat (27/1/2023).
Menuru polisi, lelaki bersenjata itu tiba sekitar pukul 20.15 waktu setempat, kemudian menembakkan senjatanya. Tembakannya mengenai beberapa orang dan ia tewas ditembus peluru polisi. Para korban segera ditandu pekerja medis.
Serangan ini menggarisbawahi adanya kekhawatiran terus berlangsungnya eskalasi kekerasan setelah beberapa bulan terjadi bentrokan yang puncaknya pada penyerangan di Jenin, Kamis lalu. Pada Jumat pagi, jet-jet tempur Israel menggempur Gaza. Balasan atas serangan roket Hamas dari Gaza menyusul peristiwa Jenin.