REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Seorang rabi Swedia menekankan, pembakaran Alquran baru-baru ini di ibu kota Stockholm adalah upaya memprovokasi dan menyakiti komunitas Muslim. Dia juga mengkritik pejabat Swedia yang mengizinkan provokasi itu.
“Orang-orang Yahudi tahu dari sejarah mereka sendiri bagaimana Nazi Jerman membuat mereka menjadi ‘yang lain’ yang akhirnya menyebabkan Holocaust," kata Rabi Moshe-David HaCohen, salah satu direktur Amanah Muslim Jewish Partnership of Trust, dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (27/1/2023).
HaCohen juga menekankan, umat Islam tidak sendirian dalam hal ini. “Kami tahu bagaimana rasanya. Kami bersamamu 100 persen. Mari bekerja sama dan kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bersama,” katanya.
Pada Sabtu (21/12023), seorang ekstrimis sayap kanan Swedia-Denmark membakar salinan Alquran dalam protes yang disetujui polisi di ibu kota Stockholm. Provokasi tersebut menimbulkan kemarahan dan kecaman dari negara-negara di seluruh dunia, khususnya negara-negara dengan mayoritas Muslim.